Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin menerima aplikasi MHEWS (Multi Hazard Early Warning System) dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna perkuat kolaborasi antisipasi dan deteksi dini bencana.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof Dr Eng Adi Maulana M.Phil, dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengapresiasi kepercayaan dan kolaborasi yang terus dibangun bersama BMKG.

Dirinya banyak memberikan gambaran tentang keterlibatan Unhas dan BMKG dalam berbagai aksi kebencanaan yang terjadi di masyarakat. Menurutnya, BMKG merupakan satu elemen mitra strategis dalam mendorong komitmen dan kontribusi Unhas bagi masyarakat.

“Unhas terus berupaya memberikan kontribusi terbaiknya kepada masyarakat, termasuk dalam berbagai aksi kebencanaan. Di Unhas, kita mempunyai Puslitbang Kebencanaan yang selalu aktif membangun kemitraan dengan berbagai pihak," ujarnya.

Baca juga: Kejati Sulbar dan Unhas kerja sama peningkatan SDM penegak hukum

Baca juga: Akademisi Unhas paparkan penyebab dan solusi banjir di Makassar


"Saat ini, diperlukan proses optimalisasi terhadap mitigasi bencana bagi masyarakat salah satunya melalui literasi bencana yang harus diperkuat, ini tentu membutuhkan peran banyak sektor,” kata Prof Adi.

Unhas merupakan perguruan tinggi yang salah satu visi misinya hadir untuk kemanusiaan yang di dalamnya termasuk penanganan kebencanaan. Unhas memberikan apresiasi tinggi kepada BMKG atas kerja sama yang selama ini dilakukan, baik terkait pra bencana maupun pasca bencana.

Pada kesempatan yang sama,
Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG Muhammad Sadly menuturkan aplikasi MHEWS merupakan sistem peringatan dini multi bencana yang dirancang BMKG dengan tujuan melihat dan memantau bencana yang terjadi serta langkah strategis yang harus dilakukan.

Tidak hanya itu, untuk mempermudah dalam mengantisipasi dan memberikan keselamatan kepada masyarakat saat terjadi bencana.

“Hadirnya aplikasi MHEWS diharapkan bisa memudahkan masyarakat berliterasi dalam kebencanaan. Hadirnya aplikasi ini bisa memudahkan masyarakat memperoleh informasi mengenai kebencanaan," ujarnya.

"Kami berharap, BMKG bersama Unhas bisa memperluas kolaborasi dan memberikan kontribusi dalam mitigasi kebencanaan. Bagaimana mensosialisasikan langkah yang harus dipersiapkan masyarakat dan semua stakeholder saat ada peringatan dini bencana,” ucap Muhammad Sadly.*

Baca juga: Tim Medis Unhas bangun tenda darurat pelayanan kesehatan di Turki

Baca juga: Tim medis Unhas dirikan posko kesehatan bantu korban gempa Turki

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023