Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan perbaikan data statistik maupun geospasial wajib dilakukan.

“Satu Data Indonesia harus menjadi pedoman dalam menyediakan data yang berkualitas,” kata dia dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Geospasial yang dikutip dari akun Instagram resmi @suharsomonoarfa, Jakarta, Rabu.

Sebagai penyedia dan pengguna data, pemerintah disebut perlu menerapkan prinsip-prinsip satu standar, satu meta data yang baku, interoperabilitas, dan satu kode referensi. Upaya tersebut penting dilaksanakan supaya data yang dihasilkan terjamin kualitasnya, serta dapat dibagipakaikan antar instansi pemerintah pusat maupun daerah.

Proses integrasi geospasial statistik terhadap data yang dihasilkan oleh kementerian, lembaga, dan daerah dipandang juga penting dilakukan.

“Ke depan, data statistik yang dihasilkan harus terintegrasi dengan data spasial sebagai suatu kesatuan data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dengan begitu, hasil integrasi geospasial statistik dapat mendukung penyelesaian isu strategis nasional seperti stunting, kemiskinan ekstrim, ketahanan pangan, maupun kebencanaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, katanya kemampuan mendayagunakan data dan peta yang mudah diakses dan terbuka untuk digunakan menjadi keniscayaan di era transformasi digital nasional saat ini guna mencerdaskan semua pihak.

Karena itu, Suharso mengharapkan acara Rakornas Geospasial dapat mendukung produktivitas untuk generasi era kini dan generasi muda di masa depan.

“Memiliki data leadership dan digital leadership yang mampu membawa kita mencapai tujuan Indonesia Emas 2045 menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan dan teknologi di Indonesia dengan pendayagunaan integrasi geospasial statistik,” ujar Menteri Bappenas.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023