Tabalong (ANTARA) - Kapolres Tabalong, Kalimantan Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Anib Bastian mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan agar memperhatikan baik  lingkungan perumahan maupun perkebunan.

"Karena semakin banyaknya aktivitas manusia di dalam kawasan hutan menyebabkan gangguan keseimbangan ekosistem yang memicu serangan hewan liar (beruang) kepada manusia," kata Kapolres di Tabalong, Senin.

Pasangan suami istri yang bekerja sebagai petani karet Le (60) dan Et (70) di Desa Kinarum Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong menjadi korban gigitan beruang liar.

"Korban diserang beruang liar saat menyadap karet di kebun sekitar Desa Kinarum Kecamatan Upau dan mengalami tiga luka gigitan di kaki," jelasnya.

Akibat serangan tersebut, korban yang mengalami luka gigitan di kaki sebelah kiri langsung dibawa ke Puskesmas Muara Uya untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sementara itu,  Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Tabalong Heryadi membenarrkan adanya beruang di sekitar kawasan hutan produksi Desa Kinarum Kecamatan Upau.

"Sebelumnya kami menerima informasi adanya beruang di kawasan hutan tersebut namun kami belum tahu persis jumlah populasinya," jelas Heryadi.

Ia menilai serangan beruang liar kepada petani setempat karena merasa terganggu adanya aktivitas manusia dalam kawasan hutan yang menjadi habitat beruang.

Untuk menindaklanjuti kasus serangan beruang liar di Desa Kinarum tim pengamanan hutan KPH Tabalong akan melakukan pencarian beruang di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: Petugas konservasi menghalau beruang madu dari kebun warga di Agam

Baca juga: BBKSDA Riau turunkan tim buru beruang liar serang petani karet

Baca juga: Beruang liar masuk permukiman warga Dumai, BBKSDA pasang perangkap

 

Pewarta: Imam Hanafi/herlinalasmiati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023