Padang (ANTARA) - Pakar transportasi publik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Yosritzal mengingatkan aparatur pemerintah dan pihak kepolisian agar sigap dalam mengurai potensi kemacetan saat arus mudik lebaran tahun 2023.

"Yang diperlukan bagaimana aparatur pemerintah termasuk polisi kalau terjadi kemacetan bisa cepat terurai," kata pakar transportasi publik dari Unand Yosritzal Ph.D di Padang, Jumat.

Yosritzal mengatakan kemacetan saat arus mudik lebaran memang akan sulit dihindari. Namun, persoalan tersebut masih bisa diatasi apabila pemerintah dan pihak terkait memiliki pengaturan atau standar yang jelas.

"Jadi harus ada standar pelayanan, misalnya dalam jangka waktu sekian menit macet sudah bisa terurai," ujar lulusan program doktor rekayasa teknik dari Newcastle University Australia tersebut.

Ia mengingatkan jangan sampai pemudik atau pengguna jalan raya terjebak macet hingga berjam-jam lamanya akibat tidak adanya standar pengaturan yang jelas. Selain menimbulkan kejenuhan, hal itu juga menyebabkan kerugian bagi masyarakat.

Khusus di Sumatera Barat, Yosritzal mewanti-wanti beberapa titik yang dinilai berpotensi besar terjadi kemacetan seperti jalur Kota Padang menuju Kota Bukittinggi.

Harapannya, pemerintah dan pihak kepolisian sudah memikirkan strategi atau cara yang paling tepat untuk mengurai kemacetan yang selama ini juga terjadi pada hari-hari biasa.

Salah satu strategi yang biasanya kerap digunakan pemerintah dalam mengurai kemacetan ialah meningkatkan kapasitas dengan cara pelebaran jalan hingga pembukaan ruas jalan baru.

Untuk beberapa daerah misalnya jalur Kota Padang menuju Solok strategi peningkatan kapasitas perlu dilakukan mengingat saat ini baru tersedia satu jalur.

Sebab, apabila terjadi hambatan seperti tanah longsor, banjir, jalan amblas dan lain sebagainya maka pengguna jalan akan kesulitan akibat akses jalan yang baru satu jalur.

"Jadi penambahan jalan baru itu perlu termasuk pelebaran jalan," kata alumnus magister teknik sipil ITB itu.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023