Louisville (ANTARA) - Lima orang tewas dan delapan lainnya terluka akibat penembakan di sebuah bank di pusat Kota Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, pada Senin, demikian menurut keterangan polisi.

Tidak lama setelah penembakan tersebut, polisi menyatakan tanpa menjelaskan lebih jauh bahwa pelaku penembakan juga tewas.

Belum diketahui apakah lima orang yang tewas tersebut termasuk juga sang penembak yang disebut  polisi sebagai pegawai atau mantan pegawai bank tersebut.

Polisi masih berusaha memastikan apakah si pelaku menembak dirinya sendiri atau ditembak petugas, kata kepala kepolisian Metro Louisville kepada wartawan.

Polisi segera bertindak dalam hitungan menit ketika mendapat laporan penembakan tersebut pukul 8:30 waktu setempat di cabang Old National Bank, tidak jauh dari stadion bisbol Slugger Field yang berlokasi di tengah kota.

Paling sedikit dua petugas polisi termasuk di antara delapan yang terluka, satu diantaranya dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Anak-anak dan remaja di AS lebih berpotensi tewas akibat senjata api

"Kami bersama-sama sebagai masyarakat bekerja sama mencegah kekerasan bersenjata mengerikan ini yang terus berlangsung di sini dan sekitar negara bagian ini," kata Craig Greenberg, walikota Loiusville yang berpenduduk 625.000 itu.

Gubernur Kentucky Andy Beshear sambil menahan air mata mengaku mengenal korban tewas tersebut.

"Saya mempunyai kawan dekat yang berpulang hari ini, dan satu orang yang berada di rumah sakit yang saya harapkan selamat," kata Beshear.

Penembakan massal semakin sering terjadi di Amerika Serikat. Tahun ini saja, negara tersebut telah mengalami 146 penembakan massal.

Menurut kelompok nirlaba Gun Violence Archive, definisi penembakan massal digunakan ada empat korban atau lebih yang menjadi korban yang tidak termasuk pelaku penembakan.

Terakhir kali terjadi adalah tiga murid sekolah berusia sembilan tahun dan tiga staf sekolah tewas oleh seorang mantan murid sekolah tersebut di Nashville, Tennessee pada 27 Maret.

Baca juga: Kekerasan senjata di AS renggut lebih dari 10.000 jiwa

Sumber: Reuters

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023