Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berbagi pengalaman menerapkan upaya pengurangan risiko bencana atau PRB berbasis masyarakat dengan kelompok kerja pengurangan risiko bencana G20.

Dalam pertemuan pertama kelompok kerja pengurangan risiko bencana G20 yang berlangsung di India dari 29 Maret hingga 1 April 2023, BNPB menghadirkan Kepala Desa Duda Timur I Gede Pawana selaku Pimpinan Pasebaya Agung untuk menceritakan pelibatan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana di daerah sekitar Gunung Agung di Bali.

Menurut siaran pers BNPB di Jakarta, Selasa, Pasemetonan Jagabaya atau Pasebaya Agung merupakan forum masyarakat dan relawan yang mencakup warga dari 28 desa di kawasan lingkar Gunung Agung.

Forum yang dibentuk pada 17 November 2017 itu menjadi mitra pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan penyuluhan mengenai pengurangan risiko bencana kepada masyarakat serta menyampaikan informasi terkini mengenai aktivitas vulkanik Gunung Agung.

"Pengalaman I Gede Pawana dalam memimpin Pasebaya Agung menunjukkan betapa pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam peningkatan kesiapsiagaan mereka terhadap ancaman bencana," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati.

Dia menyampaikan bahwa kejadian-kejadian gempa dan tsunami yang terjadi di wilayah Indonesia telah memberikan pelajaran berharga mengenai tata kelola pengurangan risiko bencana.

"Sebagai negara kepulauan, Indonesia mengalami beberapa wake up call berupa gempa bumi besar dan tsunami seperti di Aceh tahun 2004, Yogyakarta tahun 2006, Sulawesi Tengah tahun 2018, dan gempa bumi Cianjur tahun 2022," katanya.

Pengalaman-pengalaman menghadapi dan menangani dampak kejadian bencana tersebut, menurut dia, menjadi pelajaran berharga dalam menyusun rencana tata kelola, eksekusi, dan kemitraan berkenaan dengan pengurangan risiko bencana.

"Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan isu perubahan iklim dengan pengurangan risiko bencana untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui semangat resiliensi berkelanjutan," kata Raditya.

Dia juga menyampaikan bahwa Bali Agenda for Resilience yang dirumuskan dalam pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali tahun 2022 hendaknya menjadi rujukan bagi negara-negara dalam melakukan pengurangan risiko bencana.

Baca juga:
Indonesia dan AS bermitra kembangkan sistem peringatan dini bencana
BNPB usulkan pembentukan platform pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023