Manokwari (ANTARA) - Komisi IX DPR RI mengapresiasi tanggung jawab sosial PT Freeport Indonesia dalam bidang kesehatan yang hingga kini masih tetap konsisten untuk melayani masyarakat asli Papua di Kabupaten Mimika.

Ketua Tim Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena usai mengunjungi Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Freeport Indonesia di bidang kesehatan, menyebut PTFI sampai saat ini tetap konsisten menjalankan tanggung jawab sosial di bidang kesehatan.

"Apresiasi untuk Freeport Indonesia yang dengan caranya selama puluhan tahun sejak tahun 1999 sampai sekarang terus memberikan dukungan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Timika dan pelayanan kesehatan gratis kepada warga tujuh suku yang berdomisili di sekitar wilayah perusahaan," kata Laka Lena di Timika, Senin.

Ia mengaku sudah puluhan tahun melihat perjalanan RSMM Timika ditopang PTFI dan hal itu dinilai bagus untuk menjadi contoh bagi perusahaan lain.

Wakil rakyat dari Dapil NTT itu menyebut pada 2005 dirinya pernah datang ke Timika saat masih menjadi staf Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

"Kunjungan saya ke Timika saat itu untuk me-review lima urusan di PTFI  termasuk CSR, salah satunya RSMM ini. Sampai saya datang lagi, rumah sakit ini masih stabil memberi pelayanan,” ujarnya. 

Ia juga turut memuji kolaborasi yang baik yang dilakukan PTFI, YPMAK, BPJS Kesehatan, bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika.

Baca juga: BPJS Kesehatan tunggak klaim RS Mitra Masyarakat Timika

"Kerja sama dengan RSUD Mimika sehingga layanan kesehatan di RSMM apabila membutuhkan rujukan, RSUD ternyata sudah berjalan dan ditopang oleh Pemda Mimika yang membayar iuran sehingga bisa dilayani melalui kerjasama dengan BPJS Kesehatan," jelasnya.

Direktur RSMM Timika Dr Johny Ribo Tandisau menjelaskan sejak 2008 RSMM terakreditasi sebagai rumah sakit Type C.

"Saat ini RSMM melayani pasien dengan kapasitas 160 tempat tidur pasien, 370 tenaga kerja medis yang terdiri dari 26 dokter umum dan spesialis, 185 perawat dan bidan, serta 159 tenaga kesehatan medis dan non medis lainnya," terangnya.

Operasional RSMM saat ini dikelola oleh Yayasan Charitas Timika di bawah pengawasan Keuskupan Timika. Pendirian RSMM adalah hasil kerjasama Pemkab  Mimika, Lembaga Pengembangan Masyarakat Irian Jaya (saat ini menjadi YPMAK), Keuskupan Timika, dan PTFI.

RSMM mulai beroperasi pada 1999. "Saat itu inisiatif mendirikan RSMM karena belum ada rumah sakit di Kabupaten Mimika," katanya. 

Baca juga: Menkes Dukung MER-C Bangun RS di Timika
 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023