kami berterima kasih atas kepedulian yang telah diberikan
Sumatera Selatan (ANTARA) - Puluhan anak yatim piatu yang bermukim di kawasan pelosok Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) menerima bantuan sembako Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.

Penyaluran bantuan sembako tersebut berlangsung di Desa Pagar Desa, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumsel, Rabu, atas kerja sama antara perusahaan infrastruktur dan logistik PT Marga Bara Jaya dengan Pemerintah Kabupaten setempat.

Perwakilan PT Marga Bara Jaya (MBJ), Adi Wahyudi, di Musi Banyuasin, Rabu, mengatakan ada puluhan jenis sembako yang disalurkan perusahaan di antaranya berupa beras, minyak goreng, gula berkualitas premium dan telur ayam.

Perusahaan menyalurkan bantuan sembako tersebut kepada sebanyak 28 anak yatim piatu yang berasal dari enam dusun di Desa Pagar Desa, Musi Banyuasin.

Adapun diketahui, Desa Pagar Desa merupakan kawasan pelosok yang cukup jauh dari pusat keramaian karena hanya didapati setelah menempuh perjalanan belasan kilometer di Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin.

Menurutnya, jumlah bantuan sembako yang diberikan tersebut dapat mencukupi kebutuhan para anak yatim piatu selama hari raya Idul Fitri, sehingga meski sudah hidup tanpa orang tua kandung yang lengkap mereka tetap bahagia berlebaran tahun ini.

Baca juga: Puluhan anak yatim diberi santunan Ramadhan Cup Temanggung
Baca juga: Klinik mata utama Maluku berbagi kasih dengan anak yatim

Sementara itu, Kepala Desa Pagar Desa Firman Luhter Hia mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi atas kepedulian perusahaan dan pemerintah kabupaten terhadap anak yatim piatu desa setempat yang memang membutuhkan perhatian.

Seorang anak perempuan bernama Nike Ardila (8), merupakan salah satu dari 28 anak yatim piatu di Desa Pagar Desa yang merasakan manfaat bantuan sembako.

Diketahui, saat ini Nike dan tiga orang saudaranya yang masih bersekolah itu hanya tinggal diasuh oleh ibunya bernama Anisa (40).

Dia menyebutkan, Anisa sehari-hari bekerja sebagai buruh potong karet sama seperti sebagian besar warga Desa Pagar Desa.

Dari pekerjaannya sebagai buruh, lanjutnya, Anisa hanya memperoleh pendapatan sekitar Rp150 ribu- Rp 200 ribu per minggu untuk memenuhi kebutuhan keempat orang anaknya.

Tak ayal sebagai orang tua, Anisa pun harus berusaha mencari tambahan penghasilan seperti dengan menjadi buruh cuci di rumah warga lainnya.

“Maka dari itu kami berterima kasih atas kepedulian yang telah diberikan, semoga pemberian bantuan bakal berkelanjutan tak terhenti dari sini,” katanya.

Baca juga: PP GMPI gelar buka puasa bersama dan beri santunan pada anak yatim
Baca juga: Peradi berikan santunan kepada yatim piatu dan kaum duafa
Baca juga: PLN UP3 Bekasi salurkan santunan kepada anak yatim dan dhuafa

 

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023