Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menanggapi 12 kasus gigitan anjing dimana 6 di antaranya positif rabies yang kembali mengancam sejumlah wilayah terutama Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Terdapat 12 kasus gigitan anjing selama 2023 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Enam di antaranya positif rabies, sementara stok vaksin juga banyak yang habis, dan juga kasus rabies di daerah Kalibata, Jakarta," ujar Bamsoet, sapaan karib Bambang Soesatyo dalam keterangan resminya diterima di  Jakarta, Rabu.

Untuk itu, dia meminta pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkoordinasi bersama pemerintah daerah (pemda).

Hal ini demi mengurangi populasi anjing liar, serta segera menyalurkan stok vaksin rabies ke daerah-daerah, khususnya di kawasan-kawasan yang banyak positif rabies. "Agar dapat membantu menekan kasus rabies," ujarnya.

Baca juga: Tiga anak digigit anjing rabies di Dompu NTB

Baca juga: Bali implementasikan konsep One Health cegah rabies meluas


Selain itu, Bamsoet meminta pemda dapat mencanangkan program bebas rabies untuk memastikan hewan-hewan peliharaan dan hewan liar yang ada di tiap daerah, seperti kucing dan anjing dalam kondisi bebas rabies. Sehingga, dapat meminimalisasi penyebaran ke manusia.

Ia juga meminta agar Kemenkes dan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah untuk menggencarkan vaksinasi di kawasan yang positif rabies dan berfokus untuk mencapai target bebas rabies sesuai dengan ketentuan dan target di daerah masing-masing.

Selanjutnya, Bamsoet meminta pemda dapat lebih gencar dalam melakukan berbagai upaya pencegahan terpapar rabies di antaranya melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat.

Baca juga: Anak di Ngada-NTT meninggal akibat tak terima VAR usai digigit anjing

"Meminta pemerintah dalam hal ini Kemenkes untuk mempersiapkan sarana dan prasarana, termasuk obat-obatan dan tenaga kesehatan yang memadai untuk menangani pasien yang terpapar rabies dan berkomitmen untuk menekan angka kematian orang akibat rabies," tuturnya.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023