Pontianak (ANTARA) - Akademisi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Dr. Netty Herawati menilai Pemilu 2024 merupakan momentum untuk melakukan komunikasi dan pendidikan politik yang efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran serta partisipasi politik secara berkualitas bagi masyarakat.

"Sebetulnya saat jelang pemilu ini merupakan momentum yang paling berarti bagi para peserta pemilu untuk melakukan komunikasi efektif sekaligus memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran serta partisipasi politik secara berkualitas bagi masyarakat," ujarnya di Pontianak, Minggu.

Ia mengatakan hal tersebut mengingat tensi politik dan atensi masyarakat yang demikian tinggi untuk terlibat dan ikut menentukan masa depan bangsa melalui kepemimpinan nasional yang digarap dan ditentukan oleh kinerja partai partai politik yang akan mengikuti dan menawarkan kepemimpinan nasional melalui ajang pemilu .

"Namun,sebagaimana yang kita observasi bersama tentunya baik melalui media mainstream dan media online yang sedang ramai menyoroti proses penentuan presiden dan wakil presiden (wapres) serta bagaimana kiprah partai partai politik yang saling membangun koalisi untuk memenangkan capres yang diusungnya, berbagai manuver yang dilakukan para elit yang agak memprihatinkan untuk memberikan pendidikan politik dan mengajarkan etika berpolitik bagi masyarakat," ujar dia.

Dosen pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Untan ini mengatakan pembentukan koalisi dan sikut-menyikut penentuan capres tidak memberikan pendidikan politik yang mumpuni bagi masyarakat karena dirinya tidak mendengar apa visi misi partai politik untuk Indonesia ke depan yang mempertimbangkan bagaimana mereka akan membangun koalisi berdasarkan tujuan bersama untuk memajukan bangsa.

"Sehingga kalau koalisi yang dibangun semata - mata disasarkan untuk memenangkan capres bukan tentang kepemimpinan nasional untuk memajukan bangsa ke depan maka tidak mustahil kepentingan bisnis atau ekonomi akan bermain dan menentukan proses proses politik pemilu di belakang layar," ujarnya.

Menurutn dia, partai politik harus menjalankan peran dan fungsinya untuk memajukan bangsa melalui peran politiknya serta berorientasi untuk bertanggungjawab mewujudkan negara makmur adil sejahtera, bukan berorientasi untuk sekedar berkuasa dan menjaga kepentingan kelompoknya semata

"Dengan melakukan praktik politik yang beradab dan beretika secara tidak langsung partai politik ini bahkan mengedukasi dan membentuk perilaku masyarakat untuk berpartisipasi secara berkualitas," ujar Netty.
 

Pewarta: Dedi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023