Jakarta (ANTARA) - Perusahaan berbasis teknologi informasi Cisco mengumumkan solusi terbaru berupa platform keamanan terpadu lintas domain berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membantu perusahaan dalam melindungi integritas seluruh ekosistem teknologi informasi.

Solusi Cisco Extended Detection and Response (XDR) yang disertai fitur untuk melindungi dari serangan Multi-Factor Authentication (MFA) dapat memulihkan insiden keamanan secara lebih efisien dengan menggunakan otomatisasi yang didukung bukti.

Executive Vice President and General Manager of Security and Collaboration Cisco Jeetu Patel dalam siaran pers, Rabu, mengatakan inovasi itu lahir mengingat lanskap ancaman sangat kompleks dan terus berkembang sehingga deteksi tanpa respons tidaklah cukup dan respons tanpa deteksi adalah hal yang mustahil.

"Dengan Cisco XDR, tim operasional keamanan bisa merespons dan mengatasi ancaman sebelum ancaman tersebut memiliki kesempatan untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan," kata Patel.

Baca juga: Cisco hadirkan inovasi AI untuk pengalaman kerja hybrid

Cisco XDR menyederhanakan investigasi insiden keamanan dan memungkinkan pusat operasi keamanan (SOC) untuk mengatasi ancaman. Solusi yang mengedepankan layanan cloud itu menerapkan analitik untuk memprioritaskan deteksi dan memindahkan fokus dari investigasi tanpa henti ke upaya mengatasi insiden-insiden keamanan.

"Cisco terus memastikan bahwa 'jika terkoneksi, maka yakinlah bahwa Anda juga terlindungi'. Kami memiliki posisi yang unik untuk memberikan solusi-solusi terintegrasi yang menyederhanakan pengamanan lingkungan TI hybrid dan multi-cloud yang semakin kompleks saat ini tanpa mengorbankan pengalaman pengguna," ujar Patel.

Ketika teknologi-teknologi Security Information and Event Management (SIEM) tradisional menyediakan manajemen untuk data yang berpusat pada log dan mengukur hasil dalam hitungan hari, Cisco XDR dapat fokus pada data yang berpusat pada telemetri dan memberikan hasil dalam hitungan menit.

Solusi itu menganalisis dan mengkorelasikan enam sumber telemetri yang menurut operator Security Operations Center (SOC) sangat penting untuk solusi XDR yaitu perangkat, jaringan, firewall, email, identitas, dan DNS.

Khusus pada perangkat, Cisco XDR memanfaatkan wawasan yang diperoleh dari 200 juta perangkat yang diamankan dengan Cisco Secure Client yang sebelumnya bernama AnyConnect, untuk memberikan visibilitas hingga ke tingkat proses ketika perangkat bertemu dengan jaringan.

Selain telemetri asli Cisco, Cisco XDR ikut terintegrasi dengan vendor-vendor pihak ketiga untuk berbagi telemetri, meningkatkan interoperabilitas, dan memberikan hasil yang konsisten tanpa memandang vendor atau teknologi.

Baca juga: Studi sebut 39 persen perusahaan Indonesia siap hadapi ancaman siber

Baca juga: NTT luncurkan "360 Observability" untuk optimasi kinerja aplikasi

​​​​​​​
Baca juga: Perusahaan perlu tata diri kembali saat beralih ke ruang "hybrid"

Pewarta: Satyagraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023