Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, mengimbau agar masyarakat Indonesia untuk selalu membiasakan dan membudayakan sarapan.

"Kita pernah merasakan sarapan di pagi hari, jika tidak perut terasa lapar, pikiran mudah buyar ketika bekerja," ujar Agung pada deklarasi Pekan Sarapan Nasional (PESAN) di Jakarta, Selasa.

Agung mengatakan bahwa sarapan menjadi peranan penting bagi kesehatan tubuh dan penunjang aktivitas sepanjang hari, namun tidak jarang orang meremehkan manfaat dari sarapan bahkan tidak melaksanakannya.

"Di Indonesia anak-anak sampai orang dewasa kurang sarapan atau bahkan tidak sarapan karena alasan ekonomi, kesibukan, disengaja, maupun tidak," kata Agung.

Berdasarkan data Riskesdas 2010 yang dilakukan pada 35 ribu anak SD, sebanyak 26,1 persen anak memiliki sarapan yang kurang dari 15 persen kebutuhan yang dianjurkan.

Sementara itu, 15 hingga 30 persen total asupan gizi harian bisa didapat dari sarapan.

Oleh sebab itu, pada kesempatan yang sama, Dirjen Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, Slamet Riyadi Yuwono, menekankan bahwa sarapan sehat merupakan salah satu pilar dalam mewujudkan gizi seimbang, untuk mencapai masyarakat sehat, cerdas, dan produktif.

"Sarapan juga memperbaiki pola konsumsi makanan, gizi seimbang, dan mengontrol berat badan," ujar Slamet. Menurut Slamet, gizi seimbang berarti harus cukup kalori (karbohidrat dan protein), mengandung vitamin dan mineral, rendah gula garam, tinggi serat, serta cukup protein hewani.

(M048)

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013