Jakarta (ANTARA) - Organisasi nirlaba Save the Children Indonesia menyebut kondisi psikologis orang tua dapat mempengaruhi risiko kekerasan terhadap anak dan kurangnya kemampuan orang tua dalam mendidik anak.

"Kondisi kesehatan mental orang tua dapat berdampak besar pada anak-anak yang diasuhnya, dan mempengaruhi perilaku serta kesejahteraan mereka," kata Chief of Advocacy, Campaign, Communication and Media Save the Children Indonesia (SCI) Troy Pantouw dalam keterangan, di Jakarta, Senin.

Baca juga: Pemerintah diminta prioritaskan isu kesehatan mental orang tua

Oleh karena itu, Troy Pantouw mengatakan perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan mental dan dukungan psikososial untuk orang tua guna mencegah terjadinya kasus kekerasan dan memastikan kesejahteraan anak.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk menghentikan stigma dan persepsi terhadap masalah kesehatan mental.

Baca juga: Kemenko PMK ajak orang tua terapkan pola pengasuhan positif

Troy Pantouw mengatakan, kesehatan mental bukanlah hal yang tabu dan diabaikan, namun justru perlu dimintakan bantuan dan didukung agar mengalami pemulihan sehingga bagi orang tua yang mengalaminya akan merasa lebih nyaman dan terbuka untuk mencari serta menerima bantuan dalam mengatasi isu kesehatan mental mereka dari para ahli.

Ia menambahkan bahwa SCI melalui program MHPSS (Mental Health and Psychosocial Support/Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial) yang diimplementasikan di Jakarta dan Jawa Barat membuktikan bahwa kondisi mental yang sehat dari orang tua, pengasuh utama, dan orang-orang terdekat dengan anak akan membantu membangun hubungan yang baik, aman, dan hangat.

Baca juga: Orang tua diminta jangan lakukan kekerasan untuk disiplinkan anak

"Hal ini juga membantu perkembangan mental anak dan mencapai hasil pendidikan yang lebih baik," kata Troy Pantouw.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023