Phnom Penh (ANTARA) - Tim esports Indonesia untuk nomor pertandingan CrossFire memetik pelajaran penting usai melawan juara bertahan Vietnam pada partai final game tersebut di SEA Games 2023 Kamboja, Selasa.

"Di sini kita harus bisa mengakui keunggulan mereka (Vietnam), dan kita respek dengan mereka yang merupakan juara bertahan tahun lalu. Mereka di Asia Tenggara adalah yang terbaik, jadi kita belajar banyak dari mereka," kata kepala pelatih tim CrossFire Indonesia Andrew Joseph kepada ANTARA, saat ditemui di Naba Theatre.

Lebih lanjut, Andrew mengatakan persiapan yang dilakukan para pemain dinilai sudah cukup baik, mengingat tim sempat bertolak ke China untuk menjalani training camp selama 10 hari.

Namun, ia tak menampik bahwa rasa gugup para pemain cukup mempengaruhi performa dan kondisi mental mereka di babak final.

"Soal kendala, mungkin dari segi mental. Jadi tadi segi mental mereka sudah kalah di sana, jadi 'arwahnya' seperti tidak ada di sini. Tekanannya cukup besar, mungkin sudah under pressure," ungkap pelatih.

"Mungkin, next, pelajarannya, adalah harus menguatkan mental mereka secara individu. Karena, mau seberat apa pun latihan kita, ketika kita mengenakan seragam untuk membela Indonesia, itu rasanya pasti berbeda sama sekali," ujarnya menambahkan.

Baca juga: CrossFire raih medali pertama buat esports Indonesia di SEA Games 2023
Baca juga: Timnas Crossfire jalani training camp di China jelang SEA Games


Tantangan lainnya, menurut Andrew, adalah latar belakang para atlet yang kebanyakan sudah bertransisi menekuni game selain CrossFire. "Jadi, itu sebuah rintangan besar. Tapi, bersyukur, kita bisa mendapatkan silver," katanya.

Atlet esports yang bertanding di nomor ini, yaitu Jason Adrian, mengatakan kendala lain yang ia dan tim rasakan adalah strategi yang tidak sesuai rencana, sehingga tidak fokus.

"Kalau kendala, pertama, balik ke mekanik masing-masing player. Lalu, strategi yang disusun tidak sesuai dengan ekspektasi, dan itu kadang membuyarkan konsentrasi kami," ujar Jason.

Meski demikian, ia dan tim merasa bangga bisa mempersembahkan medali pertama untuk tim esports Indonesia di SEA Games Kamboja. Jason berharap, capaian ini bisa terus berlanjut dengan tren positif di nomor-nomor game lainnya.

"Yang pasti karena Indonesia targetnya adalah sebagai juara umum, kami berharap tim-tim lain bisa mencapai usaha maksimal. Semoga mereka semua bisa menggapai emas, dan target juara umum itu dapat tercapai," ucapnya.

Baca juga: PB ESI dorong timnas esports putri raih emas di SEA Games Kamboja

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023