Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI periode 21 Mei 1998 hingga 10 November 1999, Baharuddin Jusuf Habibie, mengajak bangsa Indonesia untuk mendoakan bangsa Timor Timur (Timtim), agar bisa menyelesaikan masalahnya secara demokratis. "Timtim adalah tetangga Indonesia yang paling dekat. Kita doakan mereka supaya bisa menyelesaikan masalahnya secara demokratis," kata BJ Habibie kepada pers seusai Pidato Kebudayaan yang diselenggarakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)di Jakarta, Rabu. Meski Timtim pernah menjadi bagian dari Indonesia, dikatakan Habibie, memang sudah seharusnya Indonesia menyerahkan persoalan Timtim kepada mereka sendiri untuk menyelesaikannya. Timtim adalah wilayah bekas jajahan Portugis selama lima abad yang ditinggalkan begitu saja pada 1975, dan setahun kemudian rakyatnya berintegrasi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat BJ Habibie menjadi Presiden RI, mayoritas rakyat Timtim melalui jajak pendapat di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1999 memilih memisahkan diri dari NKRI dan ingin memerdekan diri. Timtim akhirnya merdeka pada 2002. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006