Penggabungan Pelindo menciptakan sinergi antarentitas dalam Pelindo Grup sehingga pengelolaan dapat dilakukan tersentralisasi
Jakarta (ANTARA) - PT Persero Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mencetak laba bersih sebesar Rp3,9 triliun (audited) pada 2022 atau tumbuh 23 persen dibandingkan pada 2021 (year on year/yoy).

Pelindo menyatakan kinerja tersebut menjadi salah satu indikator hasil dari merger Pelindo pada Oktober 2021 yang memungkinkan terjadinya sinergi di dalam entitas Pelindo Grup melalui konsolidasi dan optimalisasi kapasitas finansial, operasional, komersial serta sumber daya manusia sehingga menjadi lebih kuat dan terintegrasi.

"Penggabungan Pelindo telah menciptakan sinergi antarentitas dalam Pelindo Grup sehingga pengelolaan pelabuhan dapat dilakukan secara tersentralisasi dan lebih optimal. Hal ini dikombinasikan dengan kinerja yang solid sehingga membuat Pelindo berhasil mencatatkan peningkatan kinerja pada 2022," ucap Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Nilai laba bersih itu turut menyumbang peningkatan laba BUMN pada 2022 yang mencapai total Rp303 triliun, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2021 sebesar Rp126 triliun, sebagaimana disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR pada Senin (13/2).

Selain itu, kontribusi Pelindo kepada negara juga meningkat mencapai Rp7,2 triliun. Jumlah tersebut 54 persen lebih tinggi dibanding pada 2021, dengan nilai Rp4,7 triliun.

Baca juga: PT BIMA-Pertamina Lubricant kolaborasi dukung industri Pelindo

Baca juga: Pelindo layani 1,92 juta penumpang di periode angkutan Lebaran 2023


Pelindo mengungkapkan kontribusi tersebut diberikan melalui setoran dividen, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), konsesi, Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Capaian pada 2022 juga didukung dengan adanya program-program transformasi yang dilakukan secara berkelanjutan sejak merger Oktober 2021.

Pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan didukung dengan kinerja operasional, di mana perseroan juga membukukan tren positif pada kinerja operasional.

Pelindo mencatat arus peti kemas mencapai 17,2 juta TEUs atau meningkat sebesar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Demikian juga arus barang yang terealisasi sebesar 160 juta ton, tumbuh 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, untuk arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 1,2 miliar gross tonnage (GT) atau tumbuh 1 persen dibandingkan pada 2021. Di sisi lain, arus penumpang mencapai 15 juta orang atau meningkat 86 persen dibandingkan 2021.

Pelindo menyatakan bahwa pengelolaan yang tersentralisasi merupakan salah satu kunci peningkatan kinerja operasional.

Arif menjelaskan hal tersebut membuat Pelindo memiliki kendali strategis yang lebih baik sehingga memudahkan dalam melakukan transformasi layanan operasi end-to-end seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan.

Pelindo menilai hasil transformasi pasca merger mulai terlihat dari peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah terminal peti kemas (TPK).

Pelindo menyebut terjadi peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.

"Bagi Pelindo, makin pendeknya waktu sandar dan waktu bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien dan diharapkan trafik kapal dapat meningkat. Bagi pelanggan, baik shipping line maupun cargo owner juga dapat memetik manfaat efisiensi biaya dan business opportunity yang lebih besar," kata Arif.

Pelindo mencontohkan di TPK Belawan dan TPK Makassar, saat ini jumlah bongkar muat naik dari 20 boks per kapal per jam menjadi 34-45 boks, bahkan mencapai 60 boks saat optimum. Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal pun dapat berkurang menjadi setengahnya. Peningkatan kinerja juga terjadi di TPK Ambon dan Sorong.

"Seluruh pelayanan terminal peti kemas kami kedepannya akan memiliki standar pelayanan yang sama sesuai dengan kelas masing-masing, hal ini tentunya memudahkan kontrol dan monitoring baik bagi kami selaku operator maupun pengguna jasa kami," ujar Arif.

Baca juga: Pelabuhan Manado catat arus kapal penumpang terbanyak di "peak Season

Baca juga: Pelindo siagakan kapal tunda di Labuan Bajo dukung KTT ASEAN

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023