Dari 209 semua SPBU Shell di Indonesia, 30 di antaranya dimiliki oleh mitra
Jakarta (ANTARA) - PT Shell Indonesia mencatat hingga April 2023 telah memiliki 209 SPBU yang tersebar di lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Shell Indonesia memulai bisnis SPBU di Indonesia sejak 2005.

"Dari 209 semua SPBU Shell di Indonesia, 30 di antaranya dimiliki oleh mitra," kata Head of Dealer Owned Network PT Shell Indonesia Agung Saputra saat Halal Bihahal Shell Indonesia 2023 di Jakarta, Selasa.

Dari total 30 SPBU Shell dalam program kemitraan dealer, 15 di antaranya dibuka di kota lapis kedua. Jumlah tersebut seimbang dengan SPBU Shell dari program kemitraan dealer di kota besar yang juga 15 SPBU.

"Syukur Alhamdulillah sampai sekarang kami sudah berkembang cukup pesat dari sisi jumlah SPBU-nya dan juga dari sisi jumlah mitranya," ujar Agung.

SPBU Shell yang dibangun dari program kemitraan dealer di kota lapis kedua, di antaranya ada di Cirebon, Jawa Timur, Karawang, Bogor, Cilegon, Serang Barat, dan Blitar. Pada 2023 ini, SPBU Shell dibangun di Mojokerto, Pare (Kediri), dan Lamongan.

Lebih lanjut, Agung mengatakan sejak 2016, Shell Indonesia sudah membuka kesempatan untuk program kemitraan dengan pengusaha lokal yang ingin mengoperasikan SPBU Shell.

Ia mengatakan bahwa saat ini fokus Shell Indonesia untuk perkembangan SPBU memang masih di lima provinsi tersebut. Namun, Shell Indonesia juga menjangkau di kota-kota lapis kedua di lima provinsi tersebut.

"Lebih dalam, jadi misalnya Jawa Timur tidak cuma Surabaya, kami sudah masuk ke pinggirannya juga di mana memang demand-nya kuat. Rekan-rekan pengusaha lokal kalau sekarang ternyata sudah direspons sangat positif, ada kurang lebih 15 SPBU ternyata di kota lapis kedua. Jadi, kami tidak bicara Jabodetabek saja, kami bicara kota-kota kaya Jombang, Lamongan terutama Jawa Timur kemudian Tuban, Mojokerto, Kediri. Itu kami sudah buka SPBU Shell sampai ke sana," tuturnya.

Sementara itu, Deputy Country Chair Shell Indonesia Susi Hutapea mengungkapkan salah satu pertimbangan saat ini fokus Shell Indonesia masih di lima provinsi itu, yakni berkaitan dengan kedekatan titik suplai BBM.

"Jadi salah satu tapi bukan satu-satunya pertimbangan itu adalah kedekatan kami dengan titik suplai saat ini kami memiliki titik suplai. Yang pertama itu ada di terminal kami sendiri di Gresik itu meng-address untuk Jawa Timur kemudian kami juga ada dengan (terminal) Vopak itu ada di Jakarta untuk meng-address Jawa secara keseluruhan dan juga ada di Sumatera titik suplai," ungkap Susi.

Ia mengatakan jika titik suplai terlalu jauh juga akan mempengaruhi mutu dari BBM-nya itu sendiri.

"Yang paling kami jaga adalah pertama mutu dan juga kalau di lokasinya terlalu jauh pas dibawa juga ada risiko akan berkurangnya mutu itu. Jadi, yang pertama adalah kedekatan dengan titik suplai dan yang kedua bagaimana kami bisa memastikan kualitas sampai di titik konsumen itu terjaga," ujar Susi.


Baca juga: Shell gandakan kapasitas produksi pabrik pelumas di Indonesia
Baca juga: Pertamina tingkatkan skill operator SPBU lewat Energy Station Academy
Baca juga: Shell luncurkan skenario peta jalan Indonesia capai NZE pada 2060

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023