terparah dialami warga di Kecamatan Jatiasih
Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 16.570 warga di 10 kecamatan setempat menjadi korban banjir luapan Kali Bekasi selama 18 hingga 19 Januari 2013.

"Jumlah korban banjir tersebut adalah data terbaru yang kita terima dari 56 kelurahan per 20 Januari 2013," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Bekasi, Agus Dharma, di Bekasi, Senin.

Seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih.

"Korban tersebut diketahui menderita epilepsi saat banjir menyergap rumahnya. Kemungkinan besar korban panik pada saat itu sehingga terpeleset dan terseret arus dengan ketinggian lebih dari 4 meter," katanya.

Dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, kata dia, hanya dua kecamatan saja yang selamat dari terjangan air luapan Kali Bekasi yakni Kecamatan Jatisampurna dan Kecamatan Bantargebang.

"Lokasi banjir terparah dialami warga di Kecamatan Jatiasih dengan korban sebanyak lebih dari 4.000 jiwa dan Kecamatan Bekasi Selatan sebanyak 2.400 jiwa," katanya.

Data tersebut, kata dia, dihimpun dari hasil pemantauan petugas kelurahan dan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi dari sejumlah lokasi penampungan korban banjir.

"Artinya, jumlah itu bisa lebih banyak karena ada sejumlah warga yang menjadi korban banjir tapi menolak untuk dievakuasi," katanya.

Agus mengaku telah memerintahkan petugas kecamatan di lokasi banjir untuk segera melaporkan kerugian materi atas musibah banjir terparah selama lima tahun terakhir itu.

"Sampai saat ini, kami baru mendapat laporan ada warga di RW 15 Sepanjang Jaya, Bekasi Selatan, yang meminta ganti rugi kerusakan fasilitas umum kepada Pemkot Bekasi sebesar Rp11 juta," katanya.
(KR-AFR)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013