Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) bekerja sama dengan program Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency (MTRE3) dari United Nations Development Programme (UNDP), untuk meluncurkan platform digital Layanan Informasi dan Investasi Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (LINTAS EBTKE), bersamaan dengan talkshow yang mengusung tema Peluang dan Tantangan Investasi Sektor EBT di Indonesia, Rabu (17/5).
 
Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Sahid Junaidi menjelaskan Lintas EBTKE adalah unit pelayanan terpadu satu pintu Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
 
Lintas EBTKE dibentuk untuk mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, efektif, efisien dan transparan, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk itu, guna mendorong percepatan investasi sektor EBTKE melalui digitalisasi pelayanan publik, Ditjen EBTKE bekerjasama dengan salah satu program UNDP Indonesia, yakni MTRE3.
 
"Kegiatan ini difasilitasi oleh proyek MTRE3 dengan UNDP Indonesia yang diselenggarakan dalam rangka penguatan Integrated Market Service Center (IMSC)." kata Sahid dalam diskusi yang digelar di Auditorium Gedung Slamet Bratanata.
 
Sahid berharap lintas EBTKE dapat mendorong mobilisasi kegiatan usaha dan investasi pengembangan EBTKE, guna mendukung pencapaian target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 dan target reduksi emisi sesuai Nationally Determined Contributions (NDC) serta transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
 
“Kerja sama, kolaborasi dan partisipasi publik menjadi kunci utama untuk mewujudkan komitmen dan target energi bersih demi kehidupan yang lebih baik di masa depan," ujar Sahid.
 
Sahid juga menuturkan bahwa proyek yang sudah dilakukan sejak 2017 lalu ini mendapat dukungan dana dari GEF Trust Fund dan menjadikan MTRE3 sebagai wadah pelaksanaan kegiatan yang akan mendukung pelestarian kelingkungan hidup.
 
"Dan proyek ini juga sudah mendekati akhir masa implementasinya yaitu pada bulan Juni 2023, dan target-target yang akan dicapai dengan akhir nanti yaitu mendukung turunan emisi CO2." pungkasnya.
 
Lintas EBTKE diresmikan pada tanggal 25 April 2016 oleh Dikjen EBTKE, kemudian di tahun 2022 dilaksanakan pengembangan sistem informasi LINTAS EBTKE dan peningkatan kapasitas mengenai EBTKE melalui kegiatan Integrated Market Service Center (IMSC) kepada pemerintah daerah di empat provinsi percontohan, di antaranya Jambi, Riau, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023