“Untuk pengembangan di Kupang ini sudah pasti dikembangkan dan yang akan dibangun adalah NMSS yang sebelumnya sudah disurvei dan lokasinya sudah ada,”
Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Zona Maritim Timur Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksma Haris Djoko Nugroho mengatakan Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu lokasi pembangunan Sistem Pemantauan Maritim Nasional atau National Maritime Surveillance System (NMSS).

“Untuk pengembangan di Kupang ini sudah pasti dikembangkan dan yang akan dibangun adalah NMSS yang sebelumnya sudah disurvei dan lokasinya sudah ada,” katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan upaya dari Bakamla dalam menjaga wilayah perairan Nusa Tenggara Timur dari berbagai kapal-kapal asing yang mencuri ikan atau yang melakukan hal-hal yang berkaitan dengan transnasional.

Dia menjelaskan bahwa NMSS sendiri merupakan alat yang akurasinya sangat tinggi dalam hal memantau pergerakan kapal yang beroperasi di tengah laut.

“Bahkan kapal-kapal yang tidak menghidupkan AIS itu bisa kita deteksi keberadaannya. Dan ini lebih canggih,” tambah dia

AIS sendiri diketahui sebagai sistem pemancaran radio Very High Frequency (VHF) yang menyampaikan data-data melalui VHF Data Link (VDL) untuk mengirim dan menerima informasi secara otomatis ke kapal lain, stasiun VTS atau SROP.

Dengan menerapkan sistem AIS akan dapat membantu pengaturan lalu lintas kapal dan mengurangi bahaya dalam bernavigasi.

Haris menambahkan bahwa selama ini, jika kapal yang memiliki AIS, mematikan AIS-nya maka otomatis tidak bisa dibaca di sistem. Sehingga jika sudah terbangun dia menilai sudah pasti akan sangat berguna.

Pembangunan NMSS sendiri ujar dia akan dibangun di Ambon, Manado, serta sejumlah daerah di Indonesia yang berbatasan dengan negara lain.

Terkait pengamanan wilayah laut NTT yang luasnya kurang lebih mencapai 200.000 km2 di luar perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE), dia mengatakan selama ini masih bergantung pada zona maritim Timur.

Namun dalam jika ada hal-hal yang mengganggu keamanan laut, dia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak lain seperti TNI AL, kepolisian, atau instansi terkait dalam hal penindakan dan pencegahan.
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023