terjadi seluruh dunia
Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh Indonesia pada masa-masa krisis ekonomi dunia dalam beberapa tahun ini patut disyukuri dan ditingkatkan namun di sisi lain pemerintah juga mencegah semakin lebarnya kesenjangan ekonomi antar masyarakat sebagaimana yang lazim terjadi di negara-negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi seperti China dan Brazil.

"Yang menjadi tantangan dan pekerjaan rumah kita adalah bagaimana kita ke depan ini bisa menurunkan kemiskinan dan mencegah melebarkan kesenjangan perekonomian kita. Di negara manapun ada dua hal yang terjadi dan perlu diketahui," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Kerja Pemerintah 2013 di Jakarta Convention Centre, Senin.

Kepala Negara mengatakan upaya untuk mengurangi angka kemiskinan dan juga mempersempit jurang perbedaan antara masyarakat yang kaya dan miskin membutuhkan upaya yang keras dan dilakukan oleh semua pihak.

"Itu terjadi seluruh dunia, jika pertumbuhan ekonomi yang tinggi, misalnya Brazil, Tiongkok, maka tidak terelakkan kesenjangan ekonomi juga akan melebar. Karena sudah tahu yang terjadi (di negara lain-red), maka saya mengajak saudara semua unuk memastikan terhadap dua hal itu, penurunan kemiskinan pencegahan makin melebarnya kesenjangan perekonomian melalui satu upaya serius terintegarasi dan sinergi pusat dan daerah untuk turunkan kemiskinan dan kurangi kesenjangan ekonomi," kata Presiden.

Ditambahkannya," kalau `bussiness as usual` tidak akan sampai dan tidak akan capai hasil yang baik. Penurunan kemiskinan, pencegahan ini saya menggaris bawahi satu hal, mari kita sangat perduli terhadap pengelolaan inflasi dan stabilitas harga."

Presiden mengatakan kemampuan menjaga inflasi menjadi salah satu cara untuk mencegah melebarnya kesenjangan ekonomi masyarakat.

"Inflasi ini penyumbang besar meningkatnya kemiskinan. Di satu sisi, kelola inflasi ini, mari kita cegah kebijakan yang memicu inflasi tinggi karena kita tahu dampak langsung dan tidaknya. Terhadap ini semua, saya melihat keadaan di kabupaten/kota, masih ada kantong kemiskinan, saya ajak semua pihak untuk mengambil tanggung jawab penuh, bekerja sekuat tenaga agar tugas ini bisa kita lakukan," kata Presiden.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin pagi membuka rapat kerja pemerintah 2013 di Jakarta Convention Centre yang dihadiri oleh seluruh pejabat pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Rapat kerja pemerintah yang berlangsung selama satu hari sejak pagi hingga sore tersebut mengagendakan pengarahan Presiden yang kemudian dilanjutkan dengan paparan dari Menko Perekonomian, Menko Kesra dan Menko Polhukam mengenai situasi terkini di dalam negeri.

Pada siang hari akan dilangsungkan diskusi panel yang menghadirkan pembicara Ketua KPK, Ketua BPK, Jaksa Agung dan Kapolri terkait upaya-upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi dan pada sesi sore sebelum menutup rapat kerja pemerintah yang berlangsung setiap tahun itu, Presiden Yudhoyono akan memberikan arahan terkait rencana kerja pemerintah 2013.

Saat membuka rapat kerja yang dimulai pada pukul 10:00 WIB tersebut, Kepala Negara mengatakan rapat kerja ini memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan kerja pemerintah pada 2013.

Kepala Negara juga mengingatkan agar para kepala daerah yang baru saja terpilih atau kembali terpilih untuk masa jabatan kedua melalui pilkada yang berlangsung pada 2012 agar bekerja serius menepati janji kampanye yang diucapkan.

"Pejabat pemerintah yang baru saja terpilih atau terpilih kembali, terutama Gubernur, Bupati dan Walikota saya ucapkan selamat bergabung. Pesan saya setelah selesai Pilkada stop kampanye dan berhenti berjanji karena saatnya kini bekerja keras," kata Presiden.

Rapat kerja pemerintah 2013 dihadiri oleh seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota, juga oleh pimpinan TNI dan Polri baik di pusat maupun daerah serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Komite Ekonomi Nasional, Komite Inovasi Nasional dan juga pimpinan BUMN serta BUMD.
(P008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013