Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menerima sebanyak 6.000 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian untuk mengatasi penularan penyakit Ngorok Tegere pada hewan ternak sapi dan kerbau di daerah setempat.

“Ribuan dosis vaksin tersebut tiba pagi tadi dan saat ini disimpan di gudang penyimpanan obat yang sudah disediakan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ruzuan Effendi, di Palembang, Rabu.

Baca juga: Puluhan kerbau di Kampar mati akibat terkena penyakit ngorok

Menurut dia, vaksin tersebut segera didistribusikan ke daerah penghasil sapi dan kerbau seperti Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir, Musi Rawas Utara, dan Empat Lawang.

"Jumlah vaksin yang didistribusikan akan disesuaikan dengan tingkat urgensi dan populasi kerbau di daerah tersebut," katanya.

Namun, dia menyebutkan, khusus untuk Musi Rawas Utara dialokasikan sebanyak 1.000 dosis.

Baca juga: Sumsel uji sampel memastikan penyebab kerbau mati mendadak di Muratara

"Hal itu karena populasi kerbau di daerah tersebut cukup besar yakni berkisar 2.000 ekor sekaligus menjadi daerah endemi penyakit Ngorok Tegere," katanya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel mengonfirmasi sebanyak 30 kerbau di Musi Rawas Utara mati mendadak pekan lalu karena terjangkit penyakit bernama latin Septiceimia epizootica itu.

Penyuntikan vaksin dilakukan tenaga kesehatan peternakan kabupaten setempat di mana per satu dosis vaksin kapasitas 200 cc diperuntukkan bagi 100 kerbau dan sapi.

Baca juga: Ribuan ekor sapi di OKU Sumsel terjangkit penyakit cacar

"Penyuntikan vaksin tersebut ditujukan bagi hewan ternak yang sehat sehingga imunitasnya meningkat dan tidak tertular penyakit," kata Ruzuan.

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023