Jakarta (ANTARA) - Presiden Advanced Center for Addiction Treatment Advocacy Arifin Fii mengatakan perlu adanya penyusunan regulasi produk tembakau alternatif berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan sains.

"Dengan menggunakan pendekatan berbasis sains, pemerintah bisa menyusun regulasi yang berbasis profil risiko pada produk tembakau alternatif. Idealnya, regulasi yang bertanggung jawab, berbasis sains, dan proporsional akan memberikan peluang bagi siapa pun untuk mengakses produk tembakau alternatif yang telah terbukti lebih rendah risikonya daripada rokok," kata dia dalam siaran pers pada Minggu.

Dengan membuka akses terhadap produk tembakau alternatif, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa negara seperti Inggris dan Jepang maka diharapkan dapat mengurangi masalah merokok yang selama ini sulit diatasi.

Baca juga: Studi lanjutan produk tembakau alternatif penting terus dilakukan

"Kerugian kesehatan yang muncul akibat rokok bisa dikurangi jika akses pada produk tembakau yang memiliki risiko lebih rendah dapat diberikan."

Upaya mengurangi prevalensi perokok terus menghadapi tantangan. Meskipun produk tembakau alternatif yang lebih rendah bahaya telah tersedia, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, adopsinya mengalami hambatan karena penyebaran misinformasi. Untuk menyukseskan penurunan prevalensi perokok, maka perang melawan misinformasi tersebut harus dilakukan.

Pimpinan Malaysian Organization of Vape Entity (MOVE), Samsul K Arifin mengatakan misinformasi terkait produk tembakau alternatif banyak beredar di masyarakat.

Pada acara Innovation Summit Southeast Asia 2023 yang berlangsung di Asia School of Business, Kuala Lumpur pada Rabu (10/5), Samsul menjelaskan salah satu misinformasi yang kerap membuatnya heran adalah "rokok elektrik vape menyebabkan disfungsi ereksi". Ia mengaku telah mencari riset-riset terkait vape dan tak menemukan sama sekali penelitian yang menemukan hal itu.

"Banyak pihak yang menakut-nakuti publik sehingga membuat orang-orang menghindari produk tembakau alternatif. Ada yang bilang produk tembakau alternatif dapat menyebabkan popcorn lung atau peradangan pada bronkiolus. Namun, tidak ada buktinya. Bahkan Cancer Research the United Kingdom (UK) menyatakan secara resmi bahwa tidak ada kaitan antara produk tembakau alternatif dan popcorn lung," katanya.

Samsul mengatakan sejumlah riset justru telah membuktikan bahwa produk tembakau alternatif dapat mengurangi risiko hingga 95 persen lebih rendah daripada rokok.

Baca juga: Produk tembakau alternatif disebut bisa kurangi prevalensi perokok

Baca juga: Asosiasi: Produk tembakau alternatif untuk konsumsi dewasa

Baca juga: Perlunya edukasi risiko kesehatan produk tembakau alternatif

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023