Jakarta (ANTARA) - Industri pertahanan Indonesia ikut serta dalam pameran kedirgantaraan dan alutsista yang diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-62 Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (ABDB) pada Rabu (31/5).

Menurut Kuasa Usaha ad interim KBRI Bandar Seri Begawan, Irwan Iding, ABDB pada perayaan tahun ini membuat terobosan dengan mengundang militer dan industri pertahanan negara-negara sahabat, termasuk Indonesia.

"Momen ini merupakan kesempatan baik bagi Indonesia untuk lebih memperkuat hubungan kerja sama pertahanan dengan Brunei Darussalam. Terlebih lagi, pameran ini dibuka oleh Sultan Hassanal Bolkiah sehingga menjadi ajang yang tepat untuk memperlihatkan produk-produk alutsista Indonesia," kata Irwan, seperti dikutip dalam keterangan KBRI Bandar Seri Begawan, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Irwan saat mendampingi delegasi Kementerian Pertahanan RI yang menghadiri perayaan HUT ABDB di Pangkalan Tentera Udara Rimba.

Perayaan itu dimeriahkan dengan pameran alutsista dan sistem persenjataan ABDB, serta pameran industri pertahanan dari industri pertahanan lokal dan luar negeri.

Sebanyak 14 peserta dari angkatan udara dan 40 peserta dari industri pertahanan yang berasal dari 9 negara berpartisipasi dengan menampilkan peralatan dan perangkat keamanan, mulai dari senjata kecil, sistem komunikasi, kendaraan otonom, sampai dengan sistem transportasi darat, laut, dan udara.

Menurut Atase Pertahanan RI, Kolonel Arm Doddy Suhadiman, delegasi Kemhan RI dipimpin oleh Kolonel Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo.

Indonesia membawa pesawat TNI AU C295 untuk static display bersama sejumlah pesawat angkut dan pesawat tempur dari berbagai negara, kata KBRI.

Sementara pada mini exhibition, dihadirkan produk-produk pertahanan dari PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dan PT Napindo.

Pada pameran itu, Pindad menampilkan mock-up atau miniatur berbagai produk unggulannya seperti kendaraan Badak 6x6, Komodo 4x4, senapan serbu SS2-V4, pistol G2 Combat, dan senapan petembak runduk SPR-2.

Pindad berharap dapat memperluas portofolio ekspornya di kawasan ASEAN dan mendukung ABDB memperkuat dan memodernisasi alutsista yang dimilikinya.

Sementara itu, PAL mempromosikan produk-produk andalannya seperti Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter, yang dikembangkan dari program transfer teknologi dengan Jerman berupa Fast Patrol Boat (FPB) 57m.

PAL juga mempromosikan kemampuannya dalam merancang dan membangun kapal pendukung yang dikenal dengan landing platform dock (LPD). Kapal jenis LPD produksi perusahaan itu telah menembus pasar global sejak 2015.

PTDI mempromosikan produk-produk pesawat kebanggaan Indonesia, yaitu CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA), NC212i dan N219.

BUMN itu mengatakan pameran tersebut menjadi kesempatan baik bagi mereka untuk melakukan penetrasi pasar di Brunei Darussalam dengan mendukung kebutuhan pesawat ABDB.

Perayaan itu juga menjadi ajang bagi Kemhan RI dan militer Brunei Darussalam untuk berinteraksi dengan berbagai perusahaan pertahanan, selain memperkuat hubungan dengan mitra-mitra dialog.

Baca juga: Parade baju adat Indonesia ramaikan Hari Kebangsaan ke-39 Brunei
Baca juga: KBRI awali promosi ekonomi RI 2023 di Brunei dengan peragaan batik

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023