Jakarta (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengatakan pihaknya fokus pada pengembangan budaya literasi pada 2024.

“Dalam rencana kerja pemerintah (RKP) 2024, Perpusnas akan berfokus pada pengembangan budaya literasi, kreativitas, dan inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan,” ujar Syarif dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Di antaranya peningkatan kualitas layanan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial, penguatan konten literasi yang mendukung produktivitas masyarakat, hingga mengembangkan pusat naskah Nusantara sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan khazanah budaya bangsa.

Dalam upaya pelestarian naskah Nusantara, Syarif Bando mengungkap Perpusnas telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya, yaitu hasil kerja sama Perpusnas dengan Universitas Leiden Belanda dan berbagai pihak yang berhasil mendapatkan penetapan Naskah Hikayat Aceh sebagai Memory of the World (MoW) oleh UNESCO pada 18 Mei 2023 lalu.

Perpusnas juga telah menandatangani MoU dengan British Library dalam hal dokumentasi dan penelitian tentang warisan budaya bangsa Indonesia dalam koleksi-koleksi yang dimiliki serta praktik baik pengelolaan manuskrip sebagai warisan budaya dan sejarah.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih, mengatakan pagu indikatif Belanja Perpustakaan Nasional untuk tahun anggaran 2024 adalah sebesar Rp721,19 miliar.

“Perpusnas dinilai mampu menjalankan apa yang menjadi harapan Komisi X DPR meskipun anggarannya sangat kecil dan terbatas,” kata Fikri.

Fikri menyebut Perpusnas telah mengajukan usulan tambahan pada RAPBN TA 2024 untuk penguatan literasi dan kualitas layanan internal sebesar Rp383,16 miliar dan diminta untuk melengkapi kajian terhadap penetapan program dan sasaran kegiatannya.

Anggota Komisi X DPR, Zainuddin Maliki, mengatakan dengan anggaran yang cukup terbatas Perpusnas telah menunjukkan kinerja yang sangat baik.

“Pola pikir yang sekarang dimiliki Perpusnas dalam upaya membangun dan meningkatkan budaya literasi hingga level produsen sudah sangat bagus. Hal itu akan semakin bisa segera dicapai apabila kita bisa memberikan dukungan untuk peningkatan jumlah anggaran,” kata Zainuddin.

Baca juga: Kaperpusnas: Tugas perpustakaan bukan sebatas koleksi buku

Baca juga: Kepala Perpusnas: Literasi harus dorong Indonesia jadi negara produsen

Baca juga: Perpusnas: Sertifikasi pustakawan penting untuk jaga profesionalitas


Pewarta: Indriani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023