"Globalisasi selain memberikan manfaat juga membawa efek negatif bagi bangsa, maka Pancasila sebagai ideologi negara berperan penting untuk menangkal berbagai efek negatif tersebut," kata Defika yang akrab disapa Adek di Padang, Kamis.
Ia mengatakan globalisasi membuat batas-batas antar negara menjadi pudar sehingga berbagai kebudayaan, nilai-nilai, atau paham dari luar bisa masuk ke Indonesia.
Hal tersebut turut disokong oleh kemajuan di bidang teknologi yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi secara cepat tanpa mengenal waktu dan tempat.
Baca juga: Ratusan pemuda gelar upacara Hari Lahir Pancasila di Surabaya
Baca juga: Megawati resmikan KRI Bung Karno pada Hari Lahir Pancasila
"Dalam kondisi tersebut maka Pancasila menjadi penegas jati diri bangsa Indonesia untuk menyaring berbagai informasi yang masuk dari luar, mana yang bisa diterima serta bermanfaat dan mana yang tidak," katanya.
Kemudian, Pancasila juga mampu memperkuat serta mengokohkan negara ketika nilai-nilai yang ada di dalamnya terimplementasi dengan baik.
Beberapa nilai tersebut di antaranya adalah nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan bangsa, keadilan sosial, kebhinnekaan, keadilan, dan lainnya.
Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbar itu mengatakan peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni, harus dijadikan momentum untuk terus menyebarluaskan pemahaman Pancasila terutama bagi generasi muda.
"Aktualisasi Pancasila harus terus dilakukan, terutama bagi anak muda sebagai generasi penerus bangsa. Kita juga harus berkomitmen untuk menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat," jelasnya.
Pada tahun 2023 pemerintah menetapkan "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global" sebagai tema besar Hari Lahir Pancasila.*
Baca juga: LKKS Muhammadiyah: Pastikan Pancasila tetap jadi pedoman bernegara
Baca juga: Petugas SPBU Pertamina kenakan pakaian adat peringati Hari Pancasila
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
