Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka peluang bekerja sama dengan Alumni Amerika Serikat (Alumnas) dalam bidang perekonomian maupun pendidikan, karena anggotanya tersebar luas di manapun.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak usai menghadiri pelantikan pengurus Alumnas Jatim di kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Jumat, berharap agar para alumni Amerika Serikat menunjukkan eksistensinya agar semakin terasa, karena perekonomian di wilayah kerjanya tersebut memiliki kontribusi besar di Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar pula.

"Dengan adanya wadah ini, kami dari pemprov bisa lebih mudah lagi untuk bersinergi dengan alumni-alumni Amerika Serikat, karena mereka juga masih saling kontak saling kolaborasi, ini tentunya akan membuka peluang yang luar biasa," ucapnya.

Baca juga: Dubes AS siap kerja sama dengan Alumnas perkuat hubungan bilateral

Emil menjelaskan, saat ini anggota yang terdata masih 100 orang, namun pengurus Alumnas Jatim akan mendata ulang para alumni yang pernah menempuh pendidikan di Amerika Serikat.

"Surabaya ini menjadi yang kedua setelah Bali. Kalau diteliti pasti ada 1.000 orang lebih dan itu akan jadi aset yang luar biasa dan akan jadi aset untuk kita membangun Jawa Timur bersama-sama," katanya.

Baca juga: Alumnas komitmen bantu wujudkan Indonesia maju

Terlebih, dengan Amerika Serikat melalui Konsulat Jenderal (Konjen) menjadi mitra dagang yang penting dan juga sudah banyak sekali membangun kedekatan dengan Jatim.

"Amerika pun ingin menambah luas kerja sama dengan Indonesia yang merupakan salah satu negara G20 dan satu-satunya negara G20 di Asia tenggara," ucapnya.

Sementara itu, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Jonathan Alan menambahkan pentingnya kerja sama di bidang pendidikan kepada para pengurus Alumnas Jatim.

"Amerika Serikat dan Indonesia adalah dua negara demokrasi terbesar di dunia, yang kemitraan strategis kedua negara tumbuh dari tahun ke tahun. Kami menyadari bahwa salah satu cara paling bermakna sekaligus produktif dalam hubungan bilateral adalah dengan membangun hubungan jangka panjang melalui pertukaran pelajar," ujar Alan.

Baca juga: Yenny Wahid ajak alumni PPI lakukan gerakan sosial untuk masyarakat

Di tempat sama, Ketua Alumnas Jatim Handayani Sulaiman mengatakan saat ini prioritasnya adalah mengumpulkan anggota yang khususnya berdomisili di Jatim, dan berharap akan menjadi suatu wadah nomor satu di Indonesia.

"Sehingga kami punya harapan untuk mengembalikan para alumni dan berguna bagi bangsa dan negara yang semuanya itu bisa tercapai dengan kumpulan lebih banyak lagi," ucapnya.

Baca juga: Menpora Dito sebut Alumni Connect jadi momentum saling mengenal

Selain itu, Ketua Umum Alumnas Nasional Jimmy Gani menjelaskan, pihaknya terus mendorong mahasiswa Indonesia untuk kuliah dan belajar di negara yang mempunyai julukan "Negeri Paman Sam" tersebut.

"Di Amerika itu sekarang masih 8.000-an mahasiswa, zaman saya dulu di sana tahun 1996 sebelum krisis, ada 15 ribuan hingga 20 ribuan mahasiswa kuliah di sana. Sekarang, semakin tahun semakin sedikit," katanya.

Baca juga: Yayasan Alumni Peduli IPB beri ratusan beasiswa untuk mahasiswa baru

Oleh karena itu, dengan adanya perkumpulan Alumnas, diharapkan dapat membuat pemuda-pemuda Indonesia, khususnya Jatim ingin berkuliah di Amerika Serikat.

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023