penggunaan air saat ini di Batam cukup tinggi
Batam (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau meminta PT Air Batam Hilir agar segera memenuhi kebutuhan air bersih warga di Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Anggota DPRD Kepri Irwansyah menyebutkan, permintaan tersebut disampaikan karena sudah sebulan air bersih hampir tidak mengalir di wilayah tersebut.

“Mereka (PT. Air Batam Hilir-red) harus bertanggungjawab untuk mengatasi itu, karena air bersih ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi," kata dia saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, Senin.

Dia mengatakan, untuk permasalahan suplai air bersih ke daerah Tanjung Uncang ini memang sudah hampir 10 tahun tidak menemukan solusi.

Menurutnya, Badan Pengusahaan (BP) Batam juga harus ikut serta memberikan solusi sebagai instansi yang memilih PT Air Batam Hilir untuk mengelola air di wilayah Batam.

“Sudah 10 tahun seperti ini terjadi di wilayah tersebut, harusnya sudah bisa selesai permasalahannya. Karena ini kebutuhan dasar masyarakat,” kata dia.

Baca juga: Ada gangguan suplai air, warga Batam gunakan air hujan untuk mencuci
Baca juga: Pengelola putus sambungan air bersih ilegal di Batam


Menanggapi itu, Humas PT Air Batam Hilir Ginda Alamsyah mengatakan, permasalahan tidak lancarnya suplai air di daerah itu saat ini memang menjadi fokus pihaknya untuk segera diselesaikan.

Dia menjelaskan, tidak lancarnya suplai air itu disebabkan karena wilayah tersebut berada di ujung pipa saluran air. Sehingga butuh waktu untuk air bisa mengalir ke sana.

“Selain itu seperti yang kita tau, kebutuhan penggunaan air saat ini di Batam cukup tinggi, jadi suplai air menuju ke sana jadi terganggu,” kata dia.

Untuk itu saat ini, selain menyediakan tangki air untuk memenuhi kebutuhan warga, pihaknya juga sedang merancang pembangunan pabrik air dengan kapasitas 350 liter per detik di dekat daerah tersebut, yang gunanya untuk mengolah air baku menjadi air bersih.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penambahan kapasitas sebanyak 250 liter per detik di Dam Duriangkang.

“Mudah-mudahan dengan adanya program ini bisa menambah suplai air ke masyarakat dan masyarakat dapat memahami kondisi yang ada saat ini,” ujarnya.

Baca juga: Ketersediaan air bersih Batam terus berkurang
Baca juga: Teknologi IPAL bawah tanah Korea Selatan dipelajari BP Batam
Baca juga: BP Batam dan pengusaha Jepang lakukan penyehatan daerah tangkapan air


Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023