Penanaman ribuan bibit mangrove adalah aksi nyata terhadap pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan revolusi hijau.
Tanah Laut, Kalimantan Selatan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melaksanakan penanaman mangrove sebanyak 7.000 bibit saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Senin.

“Penanaman ribuan bibit mangrove adalah aksi nyata terhadap pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan revolusi hijau,” kata Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, di Kabupaten Tanah Laut.

Ia mengajak seluruh pemerintah kabupaten dan kota mengimplementasikan pengurangan emisi karbon sebagai upaya menjaga lingkungan yakni dengan menanam mangrove.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel Hanifah Dwi Nirwana mengatakan penanaman mangrove dilakukan secara serentak pada 13 kabupaten dan kota.

“7.000 bibit mangrove ini berasal dari kelompok nelayan setempat yang kami bina untuk menghasilkan ribuan bibit mangrove berkualitas,” katanya lagi.

Penanaman mangrove di Desa Sungai Bakau, kata dia pula, karena wilayah tersebut kerap dilanda abrasi, bahkan mengikis hingga ke tepi jalan aspal.

Menurutnya, menjaga ekosistem laut seperti di pinggir pantai cukup penting sebagai upaya mencegah abrasi dan mengurangi pemanasan global.

Ia mengungkapkan persiapan pelaksanaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut dimulai dari aksi membersihkan sampah plastik di pesisir pantai.

Kepala Dusun II, Desa Sungai Bakau Misransyah mengatakan penanaman yang dilaksanakan sudah sesuai dengan kondisi di laut.

“Sekarang lagi musim surut, jadi tanaman mangrovenya pasti cepat menyebar,” katanya lagi.

Menurut dia, penanaman mangrove memang seharusnya dilaksanakan saat musim surut air laut seperti bulan ini, sehingga lebih cepat tumbuh.
Baca juga: Menparekraf tanam mangrove di Desa Terong Belitung
Baca juga: Presiden Jokowi apresiasi TNI tanam mangrove serentak di 37 provinsi

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023