Rektor Unja Prof Sutrisno di Jambi, Jumat, mengatakan Chinese Corner merupakan sebuah sudut baca yang berisikan 300-500 buku yang berkaitan dengan bahasa Mandarin.
Chinese Corner merupakan hasil kerja sama antara UPT Perpustakaan Unja dengan Pusat Bahasa Mandarin Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) dan Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok UAI.
Baca juga: Unja-KBRI Yangon jalin kerja sama bidang pertukaran mahasiswa-riset
Chinese Corner juga menjadi tempat pengembangan potensi diri dan untuk memfasilitasi siapapun yang ingin belajar bahasa Mandarin secara mandiri, khususnya untuk mahasiswa dan seluruh civitas akademika Unja.
"Kehadiran Chinese Corner menambah variasi sudut baca yang terdapat di UPT Perpustakaan Unja," kata Sutrisno.
Ia mendukung pengembangan UPT Perpustakaan Unja dan menyemangati mahasiswa agar mau belajar bahasa asing untuk mengembangkan diri.
Baca juga: Konjen Jepang-Unja jalin kerja sama penelitian dan pendidikan
Dengan fasilitas tersebut, kata dia, dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar bahasa asing agar bisa mengikuti program Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM), baik ke universitas lain di dalam negeri maupun ke universitas di luar negeri.
"International network itu sangat menguntungkan bagi para mahasiswa," katanya.
Kepala UPT Perpustakaan Unja Saharudin menjelaskan sesuai cita-cita Unja menjadi A World Class Entrepreneurship University, maka kiblat entrepreneur di Asia adalah China. Harapannya, mahasiswa Unja bisa menguasai bahasa Mandarin untuk dapat bersaing di dunia entrepeneurship.
Baca juga: Unja dan University of Ljubljana Slovenia perkuat kerja sama riset
Direktur Pusat Bahasa Mandarin UAI Pihak Tiongkok Niu Haitao menyatakan bangga dengan kehadiran Chinese Corner di Unja.
"Kami siap memberi peluang kepada Unja untuk melakukan kerja sama di berbagai bidang, baik magang, lowongan kerja maupun beasiswa," katanya.
Pewarta: Tuyani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
