Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz mengatakan seluruh bagian tubuhnya kram saat menghadapi Novak Djokovic di semifinal dramatis French Open, Jumat.

Djokovic menang 6-3, 5-7, 6-1, 6-1 untuk menjadi petenis tertua dalam 93 tahun yang mencapai final di Roland Garros, di mana ia akan mengincar gelar ketiga dan memecahkan rekor gelar ke-23 Grand Slam petenis putra.

"Set pertama dan kedua sangat intens. Lengan saya kram dan kemudian setiap bagian tubuh saya kram," kata petenis nomor satu dunia berusia 20 tahun itu seperti disiarkan AFP, Sabtu.

"Sangat sulit bagi saya untuk bergerak di set ketiga, dan di set keempat, katakanlah saya memiliki peluang satu persen," katanya menambahkan.

Baca juga: Zverev kembali ke semifinal French Open seusai jalani "tahun terburuk"

Dia mengakui bahwa menghadapi Djokovic untuk pertama kalinya di Grand Slam, dan kedua kalinya dalam kariernya, menyebabkan ketegangan unik yang berkontribusi pada keadaan fisiknya.

"Ketegangan set pertama, set kedua, sangat intens. Reli yang sangat bagus, reli yang tangguh, drop shot, sprint," ujar Alcaraz.

"Novak adalah legenda olahraga kami. Jika seseorang mengatakan bahwa dia pergi ke lapangan tanpa rasa gugup saat bermain melawan Novak, dia berbohong. Tentu saja bermain di semifinal Grand Slam, Anda merasa sangat gugup, tetapi lebih gugup lagi jika itu berhadapan dengan Novak. Itulah kebenarannya,"

Drama pada hari Jumat terjadi tepat ketika Djokovic menyamakan kedudukan 1-1 pada set ketiga, dengan dua set pertama dimiliki masing-masing petenis.

Alcaraz, yang 16 tahun lebih muda dari Djokovic, tiba-tiba berhenti untuk mencengkeram betis kanannya.

Dia kebobolan pada gim servis berikutnya, dan meminta perawatan di pinggir lapangan sebelum istirahat akhir set.

Baca juga: Juara bertahan Swiatek bertemu Haddad Maia di semifinal French Open

Djokovic, yang bermain di semifinal Grand Slam ke-45, menyapu bersih lima gim berikutnya untuk membuka keunggulan dua set berbanding satu dari Alcaraz.

Alcaraz meninggalkan lapangan untuk istirahat di kamar mandi selama lima menit, tetapi keterbatasan fisiknya dengan mudah membuka pintu bagi Djokovic untuk melaju ke final Grand Slam ke-34, setelah menyelesaikan 10 dari 11 gim terakhir di semifinal.

"Saya akan menyesali diri sendiri jika saya mundur dalam pertandingan. Saya berada di semifinal Grand Slam," kata juara US Open Alcaraz.

"Berpikir tentang set keempat, saya pikir mungkin saya memiliki satu persen peluang untuk kembali bangkit."

Alcaraz juga mengalami kram saat kalah di semifinal melawan Jannik Sinner di Miami pada Maret, tetapi masih menyelesaikan pertandingan.

"Di lain kesempatan jika saya menghadapi Novak, saya berharap tampil berbeda, tetapi ketegangan akan ada di sana," ujar Alcaraz.

Baca juga: Ruud melaju ke semifinal French Open untuk kedua kali secara beruntun

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023