Pembinaan atlet sejak dini memang menjadi salah satu fokus pengurus...
Bogor (ANTARA News) - Cabang olahraga golf mengandalkan 90 persen atlet junior dengan usia dibawah 17 tahun pada tim inti yang disiapkan berlaga di SEA Games 2013 Myanmar.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Sirodzudin di Bogor, Kamis, mengatakan atlet junior pada tim inti yang sebelumnya disiapkan di pelatnas merupakan hasil program pembinaan atlet sejak dini, dan juga yang telah membuktikan prestasi di ajang sebelumnya seperti SEA Games 2011 dan PON 2012.

"Pembinaan atlet sejak dini memang menjadi salah satu fokus pengurus, dan mereka akan disiapkan untuk berlaga di Myanmar," ujar Sirodzudin yang menyebutkan  tujuh pemain inti itu akan ditentukan pada Oktober 2013 dari total 200 persen pemain pelatnas yang berjumlah 15 orang dan kini masih berlatih secara terpisah.

"Setiap dua bulan sekali biasanya kami mengadakan pertemuan untuk melihat perkembangan para pemain," tuturnya.

Adapun atlet-atlet junior yang dipersiapkan di pelatnas antara lain untuk putra Jordan Surya dan Kevin C. Akbar, sedangkan untuk putri PB PGI masih mengandalkan peraih emas di SEA Games 2011 Tatiana.

Pemanggilan pemain ke pelatnas juga berdasarkan ranking nasional sebagai indikator prestasi mereka. Di pelatnas, kata Sirodzudin, 15 pegolf akan berkompetisi ketat untuk menjadi tim inti.

Tim nasional juga masih mempertahankan pelatih asal Australia David Meal yang membawa mereka menjadi juara umum di SEA Games 2011. Pada SEA Games 2011, Indonesia meraih dua medali emas melalui nomor beregu putri dan nomor tunggal putri serta medali perak dari nomor beregu putra.

Pegolf muda Tatiana yang masih diandalkan untuk SEA Games Myanmar, menjadi juara dan meraih medali emas perorangan puteri setelah "play-off" melawan Pinrath L dari Thailand dengan total skor 217 (74-74-69). Emas lainnya datang dari tim beregu yang terdiri atas Tatiana, Juriah, dan Ika Woro Palupi.

Sementara itu, medali perak diraih tim golf putra Indonesia yang terdiri atas George Gandranata, Ian Andrew, Rinaldi dan Suprapto.

(I029) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013