Sukoharjo (ANTARA News) - Ketua Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustad Abu Bakar Ba`asyir menilai para pelaku peledakan bom di Indonesia sebagai mujahid yang salah langkah, oleh karena itu tindakan mereka perlu dikaji lagi agar peristiwa semacam itu tidak terulang. "Menggunakan senjata bom di wilayah yang aman tidak dibenarkan," ujarnya seraya menambahkan bahwa tindakan para mujahid yang salah langkah itu perlu dikaji lagi agar tidak terulang. Pernyataan Ba'asyir tersebut dikemukakan di depan ratusan Santri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, yang menyambut kedatangannya Rabu malam, seusai ia melakukan pemeriksaan kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Solo, Jawa Tengah. Ba'asyir tiba Solo setelah melakukan perjalanan dari Jakarta menyusul pembebasannya dari menjalani hukuman di penjara. Di depan para pendukungnya itu, Ba'asyir juga mengingatkan agar umat Islam tidak takut dengan ujian dunia atau musibah. "Bagi orang yang benar-benar Islam jangan takut dan kecil hati karena musibah," katanya. Menurut dia, tidak adanya respon dari Pemerintah Amerika Serikat dan Australia atas pembebasan dirinya, merupakan suatu hal yang wajar. Dalam pemeriksaan di rumah sakit PKU Muhamadiyah dokter menyatakan tidak ada kelainan atupun penyakit di tubuh Ustad Ba`asyir. Ba`asyir dinyatakan sehat sehingga langsung diperbolehkan pergi meninggalkan RS PKU Muhamadiyah Solo.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006