Medan (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo mengatakan, memaksimalkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor Sumut ke negara-negara ASEAN.

"Pemerintah mesti menarik investor untuk masuk (ke KEK-red), terutama investor yang bisa menghasilkan produk-produk turunan dari CPO, karet, kakao dan lain-lain," ujar Wahyu kepada ANTARA di Medan, Jumat.

Dia melanjutkan, Sumut memiliki satu KEK yakni KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Simalungun dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2012.

Namun, pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tersebut melihat KEK itu belum dimanfaatkan secara maksimal meski mulai beroperasi sejak tahun 2015.

Menurut Wahyu, untuk lebih menggenjot penambahan investor KEK tersebut, pemerintah jangan ragu memberikan insentif menarik kepada penanam modal yang mau beroperasi di sana.

"Kita jangan berpikir investor mau datang begitu saja. Ini, kan, Kawasan Ekonomi Khusus, jadi harus mendapatkan perlakukan khusus," tutur dia.

Wahyu menegaskan, Indonesia jangan kalah dengan Malaysia dan Singapura dalam hal penanaman modal.

Dia pun mencontohkan, salah satu kawasan "Free Trade Zone" Malaysia di Penang yang dipenuhi investor.

"Kalau Indonesia mau memaksimalkan KEK-nya, investor pasti memilih datang ke sini karena sumber-sumber bahan baku mereka ada di Indonesia," kata Wahyu.

Berdasarkan Laporan Perkembangan KEK 2021 yang dibuat Dewan Nasional KEK, KEK Sei Mangkei menjadi salah satu dari empat KEK yang dianggap kinerjanya paling optimal di Indonesia. Hingga awal Juni 2023, Indonesia total mempunyai 20 KEK.

Dewan Nasional KEK mencatat, mulai 2015 sampai pertengahan tahun 2021, nilai ekspor yang dihasilkan dari KEK Sei Mangkei mencapai Rp26,8 triliun.

Adapun ekspor Sumut ke ASEAN pada empat bulan pertama 2023 menurun dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya.

Pada Januari-April 2023, ekspor Sumut ke ASEAN adalah 395,345 juta dolar AS, lebih rendah daripada Januari-April 2022 yaitu 620,836 juta dolar AS. Komoditas ekspor utama Sumut adalah CPO atau minyak kelapa sawit mentah.


Baca juga: Kemlu: Kawasan Ekonomi Khusus bertujuan dorong ekonomi regional


Baca juga: Kemenko sebut 19 KEK serap investasi Rp106,6 triliun

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023