Kupang (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu pembangunan 100 unit rumah tahan bencana bagi warga perbatasan Indonesia dengan Timor Leste di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ada 20 unit di Desa Alas Selatan, 20 di Desa Alas, 20 di Desa Alas Utara, 20 di Desa Kota Biru, Kecamatan Kobalima Timur, serta 20 unit di Desa Numponi, Kecamatan Malaka Timur," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu.

Pembangunan rumah ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Mensos Risma bersama Bupati Malaka Simon Nahak saat kunjungan kerja ke Kabupaten Malaka, Jumat (16/6).

Baca juga: Mensos targetkan kemiskinan ekstrem tuntas pada 2024

Bantuan itu diberikan secara bertahap dimulai dengan pembangunan 20 unit rumah bagi warga di Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur senilai Rp3,3 miliar.

Mensos mengatakan pembangunan rumah tahan bencana di area perbatasan merupakan bagian dari tugas Kementerian Sosial dalam menangani kawasan tertinggal, terpencil, dan terluar (3T).

Terkait bantuan rumah tahan bencana di kawasan 3T tersebut, Mensos akan mengupayakan anggaran untuk pembangunannya.

Selain bantuan pembangunan rumah tahan bencana, Mensos juga menyerahkan bantuan 100 Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) dan 1.500 ekor ayam petelur untuk dikelola warga Malaka.

Dalam kunjungan kerjanya ke Malaka, mantan Wali Kota Surabaya ini juga mempersilakan warga menyampaikan aspirasi mereka.

Salah satunya Kepala Desa Naimana Anna Seran yang mengeluhkan kondisi desanya yang berubah jadi jalan air saat hujan deras. Hal ini mengakibatkan banjir. Oleh karena itu, ia memohon agar dibantu titik kumpul untuk evakuasi warga berupa rumah panggung.

Baca juga: Membumikan arsitektur tanggap bencana

Baca juga: Kemensos salurkan santunan korban bencana alam di Kabupaten Malaka


Namun, Risma menyebut membangun rumah titik kumpul bukan solusi. Menurutnya, berdasarkan penuturan bupati, hampir semua sungai di Malaka dangkal.

Meski begitu, Risma akan membantu warga desa tersebut dengan mendirikan lumbung sosial. "Nanti kami bangunkan lumbung sosial di kawasan itu supaya ada cadangan logistik saat banjir," katanya.

Aspirasi dari warga lainnya, seperti minimnya ketersediaan air bersih, permintaan akan pelatihan wirausaha, alat bantu pertanian, hingga kapal dan alat tangkapnya.

Permintaan untuk anak sekolah, di antaranya 100 sepeda dan 100 seragam, berikut perlengkapan sekolah juga menjadi catatan penting bagi Risma untuk disalurkan segera.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023