Orlando (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan satelit menjadi pilihan terbaik dan paling cepat saat ini untuk pemerataan internet di Indonesia khususnya di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar atau 3T.

"Satelit itu cara kerjanya lebih sederhana, lebih simpel. Sejauh kita punya orbit, ya, itu bisa (untuk menghadirkan jaringan internet)," kata Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Jumat (16/6) waktu setempat.

Menurut Usman, jika dibandingkan dengan pembangunan internet terestrial seperti internet serat optik, internet satelit memiliki mekanisme pengadaan yang lebih sederhana, salah satunya dari segi mekanisme menyiapkan mitigasi risiko dan kendala.

Baca juga: SATRIA-1 jadi penentu kelanjutan satelit Indonesia lainnya

Dalam pembangunan internet serat optik di bawah laut misalnya, beberapa mitigasi perlu disiapkan terkait dengan masalah bencana hingga perizinan untuk dampak lingkungan. Persiapan itu kerap menjadi tantangan yang memakan waktu lama untuk diselesaikan.

Sementara untuk internet satelit, mitigasi yang diperlukan lebih sederhana karena pihak penyelenggara internet hanya perlu memastikan satelit dapat meluncur dengan mulus ke orbit.

Maka dari itu sebagai langkah percepatan transformasi digital, Pemerintah Indonesia akhirnya menghadirkan Satelit Indonesia Raya (SATRIA) dimulai dengan SATRIA-1 yang akan meluncur pada 18 Juni 2023 untuk wilayah 3T yang memang tidak tersentuh oleh jaringan internet terestrial.

Meski begitu, internet satelit tidak akan dijadikan solusi utama dan bersifat sebagai pelengkap.

Direktur Layanan Masyarakat dan Pemerintah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo Danny Januar Ismawan memastikan untuk rencana jangka panjang, Pemerintah tetap akan membangun infrastruktur terestrial serat optik bagi wilayah 3T. Layanan internet berbasis satelit secara bertahap akan dimigrasikan ke layanan internet teresterial.

"Ketika nanti sudah ada jaringan pendukung seperti backbone Palapa Ring (di wilayah 3T), nantinya secara bertahap akan kami migrasikan (layanan internet satelit ke teresterial)," ujar Danny.

Baca juga: Satelit SATRIA-1 bantu diseminasi informasi wilayah 3T lebih optimal

Baca juga: BAKTI Kemkominfo sebut SATRIA-1 layani 3.000 titik pada tahun pertama

Baca juga: Fakta menarik tentang SATRIA-1 yang meluncur 19 Juni 2023

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023