Jakarta (ANTARA) -
Country Director Qualcomm Indonesia Shannedy Ong mengatakan Hybrid Artificial Intelligence (AI) akan memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena akan mempermudah proses pengiriman informasi dari edge device ke cloud.
 
"Hybrid AI itu kombinasi antara AI yg ada di cloud dan AI yg ada di perangkat, akan ada komunikasi lancar antara cloud dan perangkat dan kita melihat bahwa kedepannya akan terjadi kombinasi di edge dan di cloud dimana semua akan memiliki intelgensi namanya Hybrid AI," ucap Shannedy dalam acara "Snapdragon Academy 2023: The Future of AI is Hybrid" di Jakarta, Rabu.
 
Dalam industri AI, Qualcomm telah menerapkan Hybrid AI dalam berbagai lini keperluan masyarakat yang disebut One Technology Roadmap. Peta jalan tersebut akan membawa semua teknologi ke cloud, mulai dari teknologi dengan kompleksitas rendah termasuk wearable headset sampai ke level yang paling kompleks seperti mobil yang memerlukan komputasi tinggi.

Termasuk di dalam teknologi tersebut ialah Connectivity, CPU processing, dan GPU graphic untuk membantu Hybrid AI berjalan dengan baik.

Baca juga: UE selangkah lagi terapkan regulasi AI
 
Dengan menggunakan teknologi dari Snapdragon, Qualcomm akan terus mengembangkan inovasi AI untuk membuat perangkat dengan inteligensi yang tinggi dan dengan latensi yang rendah.
 
"Qualcomm akan memaksimalkan edge device untuk mengirimkan informasi ke cloud agar bisa diolah jadi data analitik. Tapi, juga skenario di edge tersebut memungkinkan untuk melakukan on device AI jadi tidak perlu sampe ke cloud sehingga latensinya lebih rendah dan lebih menjanjikan," ucap Shannedy.
 
Dalam mengembangkan AI, Shannedy mengakui tantangan terbesar adalah kurangnya pengembang lokal yang fokus pada bidang AI.
 
"Mungkin butuh developer lokal yang akan berkontribusi untuk membantu mengembangkan AI pakai platform yang sudah ada atau bisa juga kembangkan AI yang baru yang lebih masuk ke pengguna lokal Indonesia," kata Shannedy.
 
Jika AI bisa dikembangkan di Indonesia oleh pengembang lokal, Hybird AI akan berdampak signifikan pada tranformasi industri dan dapat melakukan terobosan baru dengan data analitik yang mudah di akses di cloud.
 
Selain itu, dari sisi transformasi digital, produksi seperti di pabrik akan mengurangi intervensi manual dan kedepannya akan lebih berinteraksi dengan Hybrid AI sehingga produktivitas lebih baik.
 
Data pribadi juga bisa lebih aman karena tidak langsung terhubung dengan cloud dan bisa mempercepat proses analitik.
 
Untuk mencetak pengembang AI lokal, Qualcomm memiliki fasilitas Uniform AI Stack di mana Qualcomm mempermudah pengembang lokal di Indonesia untuk melakukan desain yang berhubungan dengan AI dan bisa memfasilitasi platform yang ramah bagi pengguna dengan teknologi Qualcomm.

Sampai saat ini, Qualcomm telah berinvestasi di bidang teknologi sebesar 80 miliar dollar AS dan telah memiliki kurang lebih 140.000 paten aplikasi.

Baca juga: Ketua KORIKA: Kami bangun AI sesuai nilai hidup bangsa Indonesia

Baca juga: CEO OpenAI beberkan peran ChatGPT dalam perkembangan pendidikan

Baca juga: Pengamat: Kecerdasan buatan bakal turunkan jumlah cabang perbankan

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023