Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa saat ini desa mulai berupaya untuk kembali bangkit dari masa pandemi COVID-19.

"Indikasi desa mulai bangkit kembali dari pandemi COVID-19, itu terbaca dari pergeseran bidang pengeluaran yang berasal dari Dana Desa, yakni untuk pelaksanaan pembangunan desa," ujar Mendes PDTT dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.  

Ia mengemukakan komposisi anggaran pengeluaran khusus dari Dana Desa untuk pelaksanaan pembangunan pada 2023 naik menjadi 53 persen atau Rp36 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 34 persen atau senilai Rp23 triliun.  

Sementara komposisi anggaran Dana Desa untuk Desa Aman COVID-19 pada 2023 mulai turun menjadi sebesar 17 persen atau Rp12 triliun, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 43 persen atau Rp29 triliun.  

"Dana Desa benar-benar telah memberi manfaat signifikan bagi pembangunan desa," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa. 

Meski Presiden RI Joko Widodo telah mengumumkan mencabut status pandemi COVID-19 dan Indonesia mulai memasuki masa endemi, Mendes PDTT mengatakan Dana Desa tetap mengalokasikan untuk Desa Aman COVID-19 mengingat masih adanya masyarakat yang terdampak.  

"Namun, angkanya berkurang dari yang sebelumnya dianggarkan ketika COVID-19 berstatus pandemi," katanya.

Dana Desa, lanjutnya, dapat digunakan untuk memberikan pelatihan, modal usaha, atau pengembangan produk dan pasar. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan penduduk desa, mengurangi tingkat kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

"Ini membuktikan bahwa Dana Desa membuat desa tetap eksis dan berdaya," ucapnya.

Menurutnya, penggunaan Dana Desa telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Dana Desa dirasakan kehadirannya oleh seluruh warga desa dan semaksimal mungkin untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan Sumber Daya Manusia.

Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT juga mengatakan Dana Desa juga menaikkan nilai APBDes. Sumber pendapatan APBDes 2023 didominasi transfer dari pemerintah pusat dan daerah.

"Sumber anggaran pendapatan terbesar dari Dana Desa yakni 55 persen atau Rp68 triliun, dan Alokasi Dana Desa (ADD) 29 persen atau Rp37 triliun," paparnya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023