Wuhan (ANTARA) - Di wilayah Zigui yang bergunung-gunung di balik Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam) China, hari-hari perayaan Festival Perahu Naga tradisional mencapai puncaknya dalam pembukaan Piala Dunia Perahu Naga Federasi Kano Internasional (ICF) 2023, Kamis (22/6).

Itu adalah Piala Dunia Perahu Naga kedua yang diselenggarakan oleh ICF.

Zigui, yang terletak di Provinsi Hubei, China tengah, dikenal sebagai tempat kelahiran Qu Yuan, seorang penyair kuno yang dikaitkan dengan asal-usul Festival Perahu Naga.

Negara tuan rumah China diwakili oleh tim-tim perahu naga kuat dalam kompetisi tersebut serta ada juga peserta dari negara dan kawasan yang memiliki tim perahu naga kuat lainnya, seperti Filipina, Malaysia, dan Singapura.

Selain itu, kru dari Amerika Serikat, Iran, India, Tanzania, dan Zambia turut bergabung, menyoroti daya tarik global balap perahu naga.

Kompetisi selama tiga hari itu memperebutkan total 18 medali emas. Babak final terdiri atas sembilan perlombaan, masing-masing untuk kategori perahu delapan pendayung dan 10 pendayung.

Kompetisi itu menampilkan kategori terbuka, kategori putri, dan kategori campuran, dengan perlombaan yang diadakan dalam sejumlah nomor jarak, yakni 200, 500, dan 2.000 meter, di Sungai Yangtze.

Lokasi acara tersebut bertempat di pangkalan pelatihan perahu naga nasional di Pelabuhan Xujiachong atau sekitar 3 kilometer ke arah hulu dari Bendungan Tiga Ngarai, yang merupakan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia.

Hujan yang mengguyur pada Kamis pagi waktu setempat tidak menyurutkan antusiasme ribuan penonton untuk menyaksikan upacara pembukaan dari tribun.

Perwakilan kontinental ICF untuk Asia Budiman Setiawan menyatakan antusiasmenya terhadap lokasi olahraga air tersebut.

"Ini adalah lokasi yang sempurna untuk olahraga air, terutama untuk kegiatan perahu naga. Kami memiliki fasilitas yang bagus, keramahan, cuaca yang indah dan bersama dengan teman-teman yang baik di sini. Kami semua sangat menantikan untuk menyaksikan berbagai momen seru selama perlombaan," kata Budiman.

Sementara itu, Zhu Haibo, pelatih dari sebuah tim perahu naga lokal, juga membagikan rasa cintanya pada olahraga yang memiliki tradisi kaya dan basis penggemar besar di Zigui. Ketertarikannya terhadap perahu naga tumbuh dari ayah dan kakeknya yang sama-sama atlet dayung.

"Saya senang melihat olahraga kuno ini telah menjadi olahraga internasional modern dan orang-orang dari seluruh dunia datang ke sini untuk bergabung dengan kami dalam perayaan Festival Perahu Naga," ujar Zhu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023