London (ANTARA) - Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, pada Jumat (23/6) menyatakan alasan Rusia menyerang Ukraina sebenarnya didasarkan pada kebohongan yang dibuat para petinggi militer Rusia, yang menjadi seteru politik abadi pemimpin tentara bayaran Rusia itu.

Prigozhin acap berkicau dalam media sosial dan menyangkal perannya yang terbatas dalam perang Ukraina-Rusia sebagai kepala Wagner. Sejak berbulan-bulan lalu, dia terang-terangan menuding Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov tidak kompeten.

Dan kini dalam klip video yang dirilis di Telegram oleh layanan persnya, untuk pertama kalinya dia menolak alasan besar Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.

"Tidak ada hal luar biasa yang terjadi pada 24 Februari ... Kementerian Pertahanan berusaha menipu masyarakat dan presiden serta menceritakan sebuah kisah tentang bagaimana ada agresi gila dari Ukraina," kata Prigozhin. 

Kemenhan, menurutnya, juga mengarang cerita bahwa Ukraina bersama NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara)  berencana menyerang Rusia.

Prigozhin menyebut versi resmi "operasi militer khusus" sebagai "sebuah kisah yang indah".
 
"Perang diperlukan ... agar Shoigu bisa menjadi marshal (jenderal bintang lima)... sehingga dia mendapatkan medali 'Pahlawan' (Rusia) yang kedua. Perang ini tidak diperlukan untuk mendemiliterisasi ataupun mencabut nazifikasi di Ukraina."

Sambil duduk di sebuah kursi berlatar belakangkan bendera hitam Wagner Group, Prigozhin mengatakan perang di Ukraina juga diperlukan untuk memperkaya elite penguasa. 

Kalangan itu disebutnya tidak puas pada potensi komersial bagian wilayah Donbas Ukraina, yang diduduki Moskow pada 2014 melalui kekuatan terselubung --kaum separatis. 

"Tugas perang ini adalah bagi-bagi aset material ( Ukraina)," kata dia. "Sudah terjadi perampokan besar-besaran di Donbas, tapi mereka ingin lebih."
 

Berseberangan dengan Putin

Wagner menjadi inti pasukan Rusia saat merebut Kota Bakhmut di Ukraina bulan lalu. Prigozhin memanfaatkan keberhasilan di medan perang yang dicapainya, dengan korban jiwa yang sangat besar, untuk terang-terangan mengkritik Moskow.

Kendati demikian, dia tidak berani mengkritik Presiden Vladimir Putin karena dia tergantung kepada dukungannya.

Namun, pernyataan terbarunya ini secara langsung bertentangan dengan alasan yang sudah diproklamasikan Putin ketika Moskow mengerahkan tank-tanknya ke Ukraina.

Ketika itu, Putin mengatakan bahwa pengerahan ditujukan untuk mendemiliterisasi serta mengenyahkan pengaruh Nazi di sebuah negara yang menjadi ancaman bagi Rusia. Tudingan ini sendiri dibantah oleh Ukraina.

Narasi tersebut dipertahankan pemerintah Rusia, dengan mengenakan ancaman denda hukuman penjara bagi mereka yang dianggap menyebarkan "kebohongan" mengenai perang di Ukraina itu.

Belum ada tanggapan dari Kementerian Pertahanan yang kerap mengabaikan keluhan-keluhan Prigozhin sebelumnya, setidaknya di depan umum.

Juga belum ada reaksi dari Kremlin, yang sebelumnya juga menolak mengomentari semburan Prigozhin.

Meskipun demikian, Putin mendukung perintah Kementerian Pertahanan yang ditentang Prigozhin, bahwa kelompok-kelompok tentara bayaran seperti Wagner harus menandatangani kontrak yang membuat mereka menjadi berada di bawah kendali kementerian paling lambat 1 Juli.

Sejumlah analis Rusia menduga Prigozhin memiliki ambisi politik dan mungkin ingin menggantikan Shoigu. Namun, dia sendiri kerap mengesampingkan dugaan seperti itu.

Kamis pekan ini, dia menuduh para petinggi Rusia berbohong kepada Putin dan rakyat Rusia tentang skala kekalahan serta kemunduran Rusia di Ukraina.

Dalam video pada Jumat, dia menyatakan Moskow sebenarnya dapat mencapai kesepakatan dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy sebelum perang.

Prigozhin juga menyebutkan bahwa konflik itu sudah menjadi bencana bagi Rusia, dan puluhan ribu nyawa anak muda telah dikorbankan secara sia-sia, termasuk para anggota pasukan Rusia paling andal.

Sambil menyebut para petinggi Rusia sebagai orang-orang bodoh penenggak vodka dan cognac yang bersantap siang dengan menu kaviar, Prigozhin menuding upaya perang Rusia di Ukraina telah dirusak oleh korupsi.

"Kita mandi dengan darah kita sendiri," kata dia. "Waktu berjalan begitu cepat."

Sumber: Reuters

Baca juga: Kelompok Wagner tolak teken kontrak militer dengan Kemhan Rusia

Baca juga: 5,000 narapidana Wagner Group diampuni setelah berperang di Ukraina


 

Tank Leopard pertama tiba di Ukraina

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023