Sektor air minum merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat
Bandung (ANTARA) -
Bupati Bandung, Jawa Barat, Dadang Supriatna menyebutkan bahwa rencana pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Bandung timur yakni di Kertasari melibatkan pihak swasta.

"Saya sebagai Bupati, hari ini ingin menyampaikan tentang rencana kerja sama investasi yang sangat penting dalam pengembangan sistem penyediaan air minum di wilayah Kabupaten Bandung, dengan menerapkan skema business-to-business," kata Dadang secara daring dalam kegiatan market sounding pengembangan SPAM Bandung timur di Kabupaten Bandung, Sabtu.

Rencana pengembangan tersebut penting, ucap Dadang, karena air minum adalah kebutuhan dasar, namun masih banyak menghadapi masalah dalam penyediaannya yang memadai.

Karenanya, Dadang merasa yakin bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, penyelenggara SPAM dan badan usaha melalui skema investasi antar bisnis (business to business) dapat meningkatkan sistem penyediaan air minum di wilayah Kabupaten Bandung.

Skema ini melibatkan para investor, kata Dadang, karena dengan melibatkan perusahaan-perusahaan swasta yang memiliki keahlian dan sumber daya yang diperlukan dalam bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, akan membawa kesejahteraan masyarakat.

"Sektor air minum merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Dadang mengungkapkan bahwa cakupan pelayanan Perumda Air Minum Tirta Raharja masih rendah, yakni sebesar 16,56 persen dari jumlah penduduk wilayah pelayanan sebanyak 15.980.526 jiwa.

Baca juga: Gubernur minta Bandung Barat seimbangkan ekonomi industri-pariwisata

Baca juga: City Sanitation Summit 2023 sudah siap digelar di Kabupaten Bandung


Kemudian, jumlah sambungan pelanggan yang terlayani sistem penyediaan air minum yaitu sebanyak 112.613 sambungan pelanggan dengan jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 504.164 jiwa.

"Hal ini terjadi karena Perumda Air Minum Tirta Raharja melayani tiga wilayah administratif yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi sehingga jumlah pelanggannya tersebar," katanya.

Selain itu, lanjut dia, peningkatan jumlah penduduk yang pesat tidak diimbangi oleh jumlah kenaikan sambungan pelanggan juga menjadi faktor rendahnya cakupan pelayanan.

"Upaya yang dilakukan untuk menaikkan nilai cakupan pelayanan adalah dengan memaksimalkan potensi pemasaran, memanfaatkan peluang investasi baik dari APBN, APBD maupun Badan Usaha," ucapnya.

Oleh karena itu, ucap dia, pengembangan SPAM Wilayah Timur akan dilaksanakan dengan skema business to business sebagai usaha untuk memperluas cakupan pelayanan sesuai dengan target yang dicanangkan dalam SDG’s.

Dalam pelibatan swasta ini, Dadang mengharapkan adanya peningkatan kapasitas Infrastruktur, di mana pihak swasta menurutnya dapat berkontribusi dalam membangun atau memperluas jaringan pipa, membangun instalasi pengolahan air, dan memperbarui peralatan yang diperlukan.

"Kolaborasi dengan perusahaan swasta yang memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang ini akan membantu kita meningkatkan keandalan pasokan air dan mengurangi masalah seperti kebocoran pipa," ujarnya.

Dadang juga mengatakan melalui skema ini akan membantu memastikan keberlanjutan finansial dalam pengembangan sistem penyediaan air minum.

"Dengan perusahaan swasta, kami dapat mencari sumber pendanaan yang berkelanjutan dan mengelola sistem secara efisien untuk jangka panjang," katanya.

Kemudian dari sisi pemberdayaan ekonomi lokal, Dadang mengatakan kerja sama investasi dengan perusahaan swasta akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

"Dan mendorong perusahaan swasta untuk memberdayakan masyarakat setempat melalui pelatihan kerja, pemberian kesempatan kerja, dan partisipasi aktif dalam pembangunan infrastruktur," katanya.

Dalam rencana kerja sama investasi ini, Dadang menambahkan, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat akan menjadi prinsip utama yang dijunjung tinggi.

"Kami akan memastikan bahwa kepentingan masyarakat terjamin dan bahwa hasil investasi ini benar-benar bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat," tuturnya.

Baca juga: Disparbud Bandung menyiapkan 5 zona wisata sambut Fornas 2023

Baca juga: PAD Kabupaten Bandung tahun 2022 naik

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023