Indocement berkomitmen mengurangi CO2 dari penggunaan batu bara sebagai bahan bakar produksi semen
Kabupaten Bogor (ANTARA) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk , memulai uji coba bahan bakar alternatif pengganti batu bara dari hasil pengolahan sampah untuk proses produksi semen di Kompleks Pabrik Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya di Bogor, Selasa, menyebutkan bahwa Indocement telah menerima kiriman sekitar 100 ton Refuse-Derived Fuel (RDF) dari pengolahan sampah di TPST Bantargebang.

Ia menjelaskan, pengiriman tersebut merupakan tindak lanjut atas perjanjian Uji Coba Penyediaan Bahan Bakar Alternatif antara Indocement dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta pada 15 Juni 2023.

“Ini merupakan langkah awal yang baik, sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi dan sinergi yang dilakukan pemerintah dengan swasta dalam mengurangi jumlah sampah di TPST Bantargebang, Bekasi,” katanya.

Ia mengemukakan Indocement berkomitmen mengurangi CO2 dari penggunaan batu bara sebagai bahan bakar produksi semen, sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Indocement, katanya, telah menggunakan bahan bakar alternatif lebih dari 18 persen hingga 2022 dan merencanakan penggunaan bahan bakar alternatif hingga 40 persen pada 2030.

Indocement telah berinvestasi cukup signifikan di seluruh kompleks pabrik di Citeureup, Cirebon dan Tarjun. Salah satunya dengan membangun jalan tembus langsung ke kompleks pabrik serta beberapa pengolahan RDF,” katanya.

“Pengolahan RDF seperti feeding  dan dan investasi terbaru adalah 'hot-disc facility. Nilai investasi yang berhubungan dengan keberlanjutan telah mencapai lebih dari Rp1 triliun dalam 5 hingga 6 tahun terakhir ini,” kata Christian Kartawijaya.

Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melepas secara simbolis pengangkutan pertama puluhan truk bermuatan bahan bakar alternatif RDF dari pengolahan sampah TPST Bantargebang.

“Kerja sama ini merupakan solusi permasalahan sampah di TPST Bantargebang yang saat ini hampir mencapai kapasitas maksimal. Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada industri semen yang bersedia bekerja sama menjadi offtaker RDF dari TPST Bantargebang,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan, fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant TPST Bantargebang bisa mengolah sampah hingga 2.000 ton per hari dan sudah sesuai spesifikasi industri.

“Pengolahan sampah ini dilakukan secara mekanis melalui proses pemilahan, pencacahan, dan pengeringan, menghasilkan produk RDF, yaitu hasil olahan sampah padat yang padat berupa materi mudah terbakar seperti plastik, kertas yang telah berukuran homogen curah atau pelet serta dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif,” katanya.

Baca juga: Indocement keluarkan Rp1 triliun untuk bahan bakar alternatif

Baca juga: Indocement Mulai Kurangi Bahan Babar Batu Bara

Baca juga: Program lingkungan hidup Indocement selaras dengan Presidensi G20

Baca juga: Indocement terus optimalkan pemakaian energi non-batubara

 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023