Denpasar (ANTARA) - Miss Universe 2018 sekaligus Duta Global Smile Train, Catriona Gray mengunjungi anak-anak pasien Smile Train di Yayasan Senyum Bali, Kota Denpasar, untuk memberikan semangat kepada mereka.

"Sebagai duta global Smile Train, saya mendapatkan kesempatan untuk bersuara lantang untuk kepentingan anak-anak kepada masyarakat luas di seluruh dunia termasuk Indonesia, khususnya bagi anak dengan bibir sumbing," ujar Catriona Gray, Rabu.

Smile Train adalah organisasi nirlaba terbesar di dunia yang fokus pada operasi dan perawatan sumbing berkelanjutan, dan telah membantu 1,5 juta operasi sumbing gratis di dunia.

Kunjungan itu dilakukan Catriona Gray sebagai salah satu bagian dari advokasinya untuk mendukung anak yang terlahir dengan sumbing. Selain itu ia juga memberikan apresiasi kepada para pekerja sosial atas dedikasi mereka untuk membawa lebih banyak senyuman untuk anak Indonesia, terutama di Bali.

"Berkat Smile Train, saya dapat belajar mengenai kondisi sumbing dan tantangan yang menyertainya. Saya juga dapat menciptakan hubungan dengan pasien dan keluarga, para dokter, pekerja sosial, dan mitra-mitra dengan mendengarkan cerita dan menyaksikan ketangguhan mereka. Pengalaman itu menginspirasiku setiap saat," kata dia.

Baca juga: Polda Sulteng gelar bakti sosial operasi bibir sumbing gratis

Senior Program Director Smile Train Indonesia Ruth Monalisa menjelaskan Smile Train Indonesia bersama para mitra termasuk Yayasan Senyum Bali bekerja tidak hanya untuk memperbaiki kondisi fisik, namun juga mendampingi pasien secara emosional melalui aktivitas yang memungkinkan para pasien untuk menemukan minat dan bakat terpendam di bidang musik atau seni.

Pihaknya juga itu akan terus melakukan upaya berkelanjutan termasuk membasmi stigma yang keliru di masyarakat tentang anak dengan kondisi sumbing karena masih ada kasus-kasus yaitu anak dengan bibir sumbing dan atau celah langit-langit mulut mengalami isu kesehatan mental dikarenakan stigma yang menyertai kondisi fisik mereka yang berbeda.

"Mereka mengalami ejekan, cibiran, dan pengasingan dari lingkungannya karena kurangnya informasi tentang sumbing. Hal itu dapat menyebabkan kurang rasa percaya diri, perasaan malu, rasa benci terhadap diri sendiri, dan rasa putus asa terhadap hidup para pengidap," jelas Ruth Monalisa.

Ia mengungkapkan, senyuman baru yang pasien kami temukan setelah menerima perawatan comprehensive cleft care juga sangat mendorong pihaknya bersama para mitra untuk terus berjuang keras untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan.

"Kami menghargai usaha bersama dari para pemangku kepentingan, dimulai dari partisipasi aktif keluarga, bantuan keterampilan dan keahlian dari para dokter dan pekerja sosial kami, dukungan logistik dan finansial mitra-mitra Smile Train Indonesia, dan inisiatif masyarakat untuk menyebarkan kesadaran mengenai kondisi sumbing," ungkap dia.

Ketua Yayasan Senyum Bali Desak Made Sukma Dewi kemitraannya dengan Smile Train Indonesia hingga saat ini telah menjangkau dan membantu lebih dari 2.000 pasien sumbing.

Dalam kesempatan itu pihaknya juga mengajak Catriona Gray untuk berlatih menari Bali bersama para pasien bibir sumbing sebagai salah satu aktivitas kami dalam membantu meningkatkan minat anak melalui seni.

"Kami menyadari seberapa pentingnya upaya untuk meningkatkan rasa percaya diri para pasien. Kunjungan Catriona Gray ini akan memberikan tambahan energi dan penyemangat agar para pasien dan keluarganya makin bersemangat dan percaya diri akan meraih masa depan dengan jalan pertama melalui senyuman," pungkas dia.

Baca juga: 19 penderita bibir sumbing di Bengkulu jalani operasi gratis

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023