Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menerjunkan sejumlah petugas untuk memeriksa atau melakukan pengecekan postmortem (pemeriksaan kesehatan hewan setelah disembelih) pada hewan kurban di 145 lokasi pada empat kecamatan di Kota Denpasar.

Kepala UPT Puskeswan Dinas Pertanian Kota Denpasar drh Ketut Ayu Meidiyanti di Denpasar, Kamis, mengatakan kegiatan pemeriksaan ini bertujuan agar masyarakat menerima daging kurban yang aman dan sehat dikonsumsi dalam perayaan Idul Adha 1444 Hijriah.

Petugas yang diterjunkan terdiri dari delapan orang dokter hewan, 150 orang mahasiswa dan juga enam orang dosen atau tenaga pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.   

"Petugas hari ini melakukan pemeriksaan postmortem hewan kurban di 145 lokasi penyembelihan. Untuk pemeriksaan antemortem (pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih) pada hewan kurban sendiri telah kami lakukan kemarin," ucapnya.

Meidiyanti mengatakan pemeriksaan antemortem bertujuan mencegah pemotongan hewan yang secara nyata menunjukkan gejala klinis penyakit hewan menular dan zoonosis atau tanda-tanda yang menyimpang.

Selain itu, untuk pemeriksaan antemotem dilakukan guna mencegah kontaminasi dari hewan atau bagian dari hewan yang menderita penyakit kepada para petugas, peralatan dan lingkungan sekitarnya.  

Sedangkan pemeriksaan postmortem, lanjut Meidiyanti, adalah pemeriksaan kesehatan pada bagian jeroan dan karkas hewan yang telah disembelih.

"Petugas melakukan pemeriksaan setelah hewan kurban selesai disembelih. Proses pemeriksaan meliputi kepala, karkas dan jeroan. Hal ini untuk mengetahui apakah hewan kurban aman dan layak konsumsi," ujar Meidiyanti.  

Baca juga: Pengawas pemotongan hewan kurban temukan sapi terinfeksi cacing hati

Baca juga: 143 petugas kesehatan hewan dikerahkan periksa daging kurban

Baca juga: Dinas Pertanian Kudus tak temukan hewan kurban berpenyakit

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023