Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) membangun kesadaran di setiap komunitas ASEAN berperan penting mempercepat implementasi Kerangka Kerja Strategis Pengarusutamaan Gender ASEAN (ASEAN Gender Mainstreaming Strategic Framework/AGMSF).

"Membangun kesadaran di setiap badan sektoral, lintas sektor di setiap komunitas ASEAN, dan lintas komunitas ASEAN berperan penting dalam mempercepat implementasi AGMSF," ujar Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam konferensi AGMSF di Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.

Ia meyakini kepemimpinan yang solid dari ACW (ASEAN Committe on Women) dan ACWC (ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Right of Women and Children) dapat memastikan penyebaran informasi yang luas tentang AGMSF dan mendapatkan dukungan yang kuat dari badan sektoral.

Secara umum, komitmen pemimpin dan mekanisme kelembagaan juga mendapat peringkat tinggi dalam daftar rekomendasi kebijakan AGMSF.

Baca juga: KPPPA: Kolaborasi ASEAN percepat implementasi pengarusutamaan gender

Baca juga: Menteri PPPA apresiasi keberanian penyintas kekerasan seksual melapor


Menurutnya, untuk memperkuat implementasi AGMSF, diperlukan koordinasi dan kolaborasi yang selaras dan jelas untuk melembagakan pengarusutamaan gender di badan sektoral, lintas sektor, dan lintas tiga pilar ASEAN, yakni pilar politik, ekonomi, dan sosial.

"Untuk mencapai tujuan komunitas ASEAN yang adil gender dan inklusif, kita harus bersama-sama membuat langkah signifikan dalam memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dengan mengatasi tantangan dan kesenjangan gender yang ada," kata Menteri Bintang.

Dalam kesempatan itu, Menteri Bintang juga mengatakan konferensi AGMSF mencerminkan penekanan Pemerintah Indonesia pada pentingnya pengarusutamaan gender dalam berbagai pembangunan tahapan dan lintas sektor.

"Pembahasan pengarusutamaan gender ASEAN sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, dan tema sentral Keketuaan ASEAN Indonesia yakni ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," paparnya.

Ia berharap kegiatan yang juga melibatkan komunitas ASEAN, badan sektoral, Sekretariat ASEAN, mitra ASEAN, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dapat diterapkan tidak hanya di tingkat regional ASEAN, tetapi juga oleh negara-negara anggota ASEAN, di tingkat nasional, hingga tingkat desa.

"Saat perempuan diberdayakan dan anak-anak terlindungi, kesejahteraan akan tersedia untuk semua," tuturnya.*

Baca juga: Menteri PPPA: Korban kekerasan seksual harus berani lapor ke polisi

Baca juga: Menteri PPPA harapkan hasil otopsi Pendeta Flo bisa buktikan kebenaran

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023