... Bagaimana kita mengukur seorang pemimpin besar?... dengan bagaimana ia memperlakukan orang-orang yang paling hina ini."
Caracas, Venezuela (ANTARA News) - Bintang Hollywood, Sean Penn, dan pemimpin hak-hak sipil yang juga bekas kandidat presiden Amerika Serikat, Jesse Jackson, serta sepasang politisi Amerika Serikat bergabung dengan pelayat pada pemakaman pemimpin Venezuela, Hugo Chavez, Jumat.

Penn berwajah muram, mengenakan setelan hitam dan dasi, duduk di antara kerumunan para pejabat asing yang memberikan penghargaan kepada pemimpin sayap kiri, yang menjalin hubungan yang baik dengan beberapa bintang film Amerika selama 14 tahun kepresidenannya.

Jackson, yang telah mengunjungi Chavez di Caracas, merupakan salah satu pendeta yang memberikan doa untuk mendiang presiden, yang meninggal pada usia 58 tahun pada Selasa setelah dua tahun bertempur melawan penyakit kankernya.

"Bagaimana kita mengukur seorang pemimpin besar? Adalah dengan bagaimana ia memperlakukan orang-orang yang paling hina ini."

Hugo makan bila dia lapar. Dia mengangkat kaum miskin. Dia mengangkat harapan mereka, ia membantu mereka mewujudkan impian mereka. Dan jadi, hari ini, kita berduka karena kami telah kehilangan banyak," katanya.

Kuasa Usaha AS dan dua politisi dari Partai Demokrat AS juga hadir dalam acara itu, dan Pendeta Jesse Jackson juga mengharapkan terjalinnya hubungan yang lebih baik antara Venezuela dan Amerika Serikat setelah bertahun-tahun terguncang antagonisme.

"Kami berdoa kepada Tuhan hari ini bahwa ia akan menyembuhkan pelanggaran antara AS dan Venezuela," kata Jackson kepada Chavez yang dalam keadaan berbaring di dalam peti mati ditutupi bendera, dengan lebih dari 30 pemimpin asing hadir di satu akademi militer di mana acara itu berlangsung.

"Mari kita memaafkan, menebus dan pindah ke tempat yang lebih tinggi. Kami adalah tetangga.. Kami berbagi belahan bumi yang sama. Kami bermain bola bersama-sama. Kami melakukan perdagangan sumber daya bersama-sama.

"Untuk Nicolas Maduro, berikan kepadanya kebijaksanaan dan dukungan saat ia terus berharapan dan memimpikan hidup yang lebih baik, saat ia mengambil tongkat (kepemimpinan) dan membuat bangsa yang besar ini menjadi lebih besar," katanya Jesse Jackson.

(H-AK

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013