Jakarta (ANTARA) - Pertunjukan teater “Ariyah Dari Jembatan Ancol” akan segera hadir pada 27 - 28 Juli 2023 mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki dengan mengadaptasi cerita legenda urban dari “Si Manis Jembatan Ancol.”

Menariknya, pertunjukan teater “Ariyah Dari Jembatan Ancol” tersebut akan mengangkat sudut pandang lain dari penceritaan Ariyah yang selama ini sudah banyak disajikan dengan beragam versi. Selain unsur horor, pertunjukan tersebut akan menghadirkan unsur sastra yang kuat sebagai ungkapan peristiwa di dalamnya.

“Pertunjukan ‘Ariyah Dari Jembatan Ancol’ adalah pertunjukan yang cukup berani dan kritis dari kami. Sebetulnya, yang dianggap hantu itu merupakan representasi perasaan manusia yang mungkin tidak tersampaikan,” kata Happy Salma selalu produser pertunjukan teater tersebut.

Happy menjelaskan ide awal pertunjukan teater tersebut dimulai saat dirinya bersama Titimangsa, yakni wadah sastra yang didirikan oleh dirinya bersama Yulia Evina Bhara, melakukan riset mengenai legenda hantu-hantu di Indonesia. Mereka pun merasa alih wahana kisah Ariyah akan memberikan pengalaman menarik ketika dipentaskan secara langsung di atas panggung teater.

Baca juga: "Taksu Ubud", geliat seniman dan budayawan Ubud di masa pandemi

Baca juga: Pementasan "Perempuan-Perempuan Chairil" tayang gratis di YouTube


Menurutnya, pertunjukan teater dengan cerita horor tersebut tidak hanya memberikan pengalaman batiniah saja, tetapi juga beragam sensasi yang akan dirasakan secara langsung di panggung teater. Lebih dari itu, pertunjukan teater “Ariyah Dari Jembatan Ancol” akan menampilkan perspektif sejarah yang ada di Indonesia melalui cerminan psikologis dan sosiologis masyarakat di sekitarnya.

Sementara itu, pertunjukan teater “Ariyah Dari Jembatan Ancol” mengambil latar waktu di tahun 1817 dan 2023 serta disutradarai oleh dua sutradara, yakni Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga. Cerita akan berporos pada karakter Ariyah (Chelsea Islan), yakni seorang wanita yang menjadi jaminan utang ibunya kepada Juragan Tambas (Ario Bayu).

Namun, keluarga Ariyah tidak dapat membayar utang tersebut dan membuat Ariyah terpaksa menjadi istri muda Juragan Tambas. Hal tersebut ditentang oleh kekasih Ariyah, Karim (Gusty Pratama) yang berujung pada kematian Ariyah dan Karim. Setelah tewas, mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol, sementara mayat Karim tidak diketahui keberadaannya.

Ariyah yang tidak pernah merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya dan belum sempat meminta maaf pada ibunya. Hingga akhirnya Ariyah masih bergentayangan di masa kini, di tahun 2023, ia pun bertemu dengan manusia bernama Yulia, Yudha, dan Tante Mus.

Dalam proses pertemuan tersebut, Ariyah bersama para manusia tersebut akan membawa mereka untuk memecahkan misteri yang melibatkan cinta, dendam, dan keberanian. Naskah pertunjukan “Ariyah Dari Jembatan Ancol” ditulis oleh Kurnia Effendi dan akan ditampilkan dengan durasi pementasan selama 2 jam.

Selain pertunjukan teater, acara yang digagas oleh Titimangsa dan Bakti Budaya Djarum Foundation tersebut akan melaksanakan rangkaian kegiatan lainnya, yaitu diskusi mengenai demonisasi perempuan dalam kisah horor Indonesia, tur belakang panggung untuk melihat latar panggung pertunjukan teater Ariyah, dan temu jumpa dengan pemain dari “Ariyah Dari Jembatan Ancol.”

Untuk harga pertunjukan teater “Ariyah Dari Jembatan Ancol,” tiket dijual mulai dari Rp200 ribu hingga Rp1,2 juta. Untuk tur belakang panggung, tiket dijual sebesar Rp350 ribu dan temu jumpa pemain dibanderol dengan harga Rp600 ribu. Pemesanan tiket dapat dibeli melalui loket.com hingga tiket habis terjual.

Baca juga: Inggit Garnasih di atas panggung pentas, tegak setelah dihantam ombak

Baca juga: Jelang Hari Ibu, Happy Salma kenang sosok ibunda

Baca juga: Happy Salma: "Nana" punya daya tarik sebab tampilkan sisi kemanusiaan

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023