Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi menyalurkan bantuan sosial berupa bahan pangan bagi keluarga risiko stunting (KRS) sebagai upaya pencegahan kasus kekurangan gizi di wilayahnya.

Kegiatan penyaluran diberikan langsung sambil blusukan naik sepeda (gowes) kepada 20 penerima sasaran perwakilan yang di antaranya berada di permukiman padat penduduk.

"Intinya pemerintah serius dalam menangani stunting. Baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Hari ini kita menyalurkan bantuan khusus untuk keluarga rawan stunting," ujar Wali Kota Maidi di sela kegiatan penyaluran, Kamis.

Menurutnya, bantuan tersebut diharapkan bisa membantu menambah asupan gizi bagi masyarakat rawan stunting yang harus diperhatikan. Harapannya, agar tidak sampai terjadi stunting.

Baca juga: Kerja keras Pemerintah Kota Madiun cegah anak terkena stunting

Baca juga: KAI Daop 7 salurkan bantuan gizi bayi di Madiun senilai Rp42 juta


"Kasus stunting terus kita beri perhatikan, tetapi yang rawan ini juga jangan sampai dikesampingkan. Artinya, kita melakukan pencegahan agar tidak terjadi penambahan stunting," katanya.

Sesuai data, jumlah penerima bantuan mencapai 260 penerima sasaran. Adapun bantuan pangan keluarga rawan stunting tersebut bersumber dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Wali Kota Maidi menjelaskan, pihaknya sengaja menyalurkan bantuan sambil gowes. Harapannya, bisa menyampaikan langsung kepada penerima. Apalagi, penerima cukup merata di tiga kecamatan. Tidak sedikit pula yang bertempat tinggal di pemukiman padat hingga harus melewati gang-gang sempit. Dengan bersepeda, penyaluran cukup fleksibel.

"Dengan turun langsung seperti ini, kita jadi tahu bagaimana kondisi riil masyarakat. Jangan kemudian hanya berupa laporan," katanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun Totok Sugiarto menyebutkan bantuan kali ini merupakan penyaluran tahap kedua. Tahap pertama sudah dilakukan 2 Mei lalu. Pihaknya menyebut masih ada penyaluran tahap ketiga di tahun ini.

"Jadi bantuan ini bukan untuk stunting. Tetapi rawan stunting. Jadi lebih kepada pencegahan," kata Totok.

Sebanyak 260 penerima bantuan pangan diberi  satu ayam karkas dan 10 butir telur ayam ras. Penyaluran bantuan juga melibatkan petugas dari Kantor Pos Indonesia.

Totok menambahkan anak stunting sudah cukup banyak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Madiun. Pemerintah Kota Madiun mengeluarkan program Warung Stop Stunting (WSS), subsidi ikan, dan lain sebagainya untuk menekan kasus stunting.

Upaya itu juga cukup berhasil menekan stunting. Angka stunting di Kota Pendekar tercatat di angka 12,4 persen di 2021 dan tinggal 9,7 persen di 2022.*

Baca juga: Pemkot Madiun berhasil turunkan stunting hingga 12 persen

Baca juga: Kasus balita kekerdilan di Jatim turun selama tiga tahun terakhir

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023