Penambahan kapal perlu karena wilayah Indonesia luas, jumlah penduduk terus bertambah, kemampuan masyarakat bepergian meningkat
Medan (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berharap mempunyai kapal baru setidak-tidaknya pada tahun 2026 demi menambah pelayanan pelayaran antarpulau kepada masyarakat di Tanah Air.

"Sudah 15 tahun Pelni belum ada penambahan kapal. Mudah-mudahan itu bisa terealisasi pengadaannya tahun 2025 atau 2026," ujar Vice President Pemasaran Non-Komersial PT Pelni Presda Simangasing di Medan, Sumatera Utara, Jumat.

Menurut Presda, saat ini PT Pelni memiliki 26 kapal yang dioperasikan di seluruh Indonesia. Namun, usia rata-rata kapal itu sudah lebih dari 25 tahun.

Kapal tertua yang dimiliki Pelni adalah KM Umsini (38 tahun) sementara yang termuda KM Gunung Dempo yang pertama kali dioperasikan pada tahun 2008.

"Penambahan kapal perlu karena wilayah Indonesia luas, jumlah penduduk juga terus bertambah. Kemampuan masyarakat untuk bepergian juga meningkat," kata Presda.

Baca juga: Pelni Medan sebut penyesuaian tarif KM Kelud tak surutkan permintaan

Baca juga: Pelni Denpasar awasi operasional 24 jam antisipasi gelombang tinggi


Untuk mendatangkan kapal baru, yang disebut kemungkinan berasal dari Jerman, PT Pelni berencana mengajukan dana penyertaan modal negara (PMN).

Sebelumnya, pada awal Juni 2023, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah sudah mengusulkan kepada DPR RI agar delapan perusahaan BUMN mendapatkan dana PMN 2024, salah satunya PT Pelni.

PT Pelni disebut Erick akan mendapatkan PMN sebesar Rp4 triliun untuk pembelian tiga kapal penumpang untuk rute perintis.

Terkait rencana penambahan kapal tersebut, Kepala Bidang Perencanaan dan Pembangunan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Didik Supriyadi menyatakan bahwa dirinya mendukung hal itu.

"Saya mendukung penambahan armada itu," tutur Didik.

Baca juga: Pelni Ambon tunda pelayaran perintis karena gelombang tinggi

Baca juga: Pelni Denpasar menggencarkan sosialisasi penyesuaian tarif di medsos

 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023