Saya optimistis sektor properti akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan sebelum era pandemi
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady menilai stabilitas kondisi makro ekonomi Indonesia pascapandemi COVID-19 telah memicu pertumbuhan signifikan pasar properti di dalam negeri.

Ia pun optimistis kondisi makro ekonomi Indonesia tetap stabil dan terjaga likuiditasnya di tengah perekonomian global yang masih tidak menentu dan bahkan dibayangi resesi.

"Saya optimistis sektor properti akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan sebelum era pandemi. Apalagi, rumah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Lippo Group melalui anak usaha, Lippo Karawaci (LPKR) terus berkontribusi meningkatkan pertumbuhan pasar properti di Indonesia," kata John Riady dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, situasi positif tersebut tercermin pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI).

Pada triwulan I 2023 tercatat NPI surplus 6,5 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan 4,7 miliar dolar AS pada triwulan IV 2022.

John melanjutkan selain stabilitas NPI, pemulihan pasar properti di dalam negeri juga tercermin dari hasil survei perbankan BI, yang mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II 2023 meningkat.

Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 94 persen.

Baca juga: Lippo Group dukung visi pemerintah soal UU Kesehatan

Baca juga: Lippo Group pastikan berkontribusi bangun Ibu Kota Nusantara


BI mencatat pertumbuhan kredit baru tersebut terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit investasi yang sedikit lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.

"Sejak bulan Januari 2023 pasar properti kita mulai menggeliat. Saya optimistis pertumbuhan akan lebih tinggi hingga akhir tahun 2023. Apalagi situasi kondusif ini ditopang tren pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di kisaran lima persen," jelas dia.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), John mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (yoy).

Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 akan tetap kuat pada batas atas kisaran 4,5-5,3 persen, didorong perbaikan permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor.

Selain itu, inflasi terkendali sehingga menjadi mendorong Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 5,75 persen.

"Keputusan BI mempertahankan suku bunga sebesar 5,75 persen menjadi kabar baik bagi pelaku usaha di sektor properti. Kami juga mengapresiasi keputusan BI memperpanjang pelonggaran rasio loan to value (LTV)," jelas John.

Ia mengatakan secara faktual, pasar properti di Indonesia sangat menjanjikan, yang mana angka kesenjangan (backlog) perumahan mencapai 12,71 juta.

Upaya untuk mengatasi backlog diperlukan program 1,5 juta rumah per tahun agar dapat memenuhi kekurangan kebutuhan rumah.

"Harus ada solusi untuk mengatasi kesenjangan ini. Saya pikir diperlukan program 1,5 juta rumah per tahun, sehingga backlog perumahan di Indonesia akan rampung pada tahun 2045," sebut John.

Pada awal 2023, salah satu anak usaha Lippo Group, LPKR memanfaatkan momentum pertumbuhan sektor properti pada kuartal I 2023, yang tercermin pada kinerja keuangan perusahaan, yang mencetak laba bersih senilai Rp1,138 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2023, LPKR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,81 triliun atau naik 14,36 persen dibandingkan Rp3,33 triliun pada periode yang sama 2022.

Disebutkan, salah satu faktor pendongkrak kinerja perseroan adalah penjualan rumah tapak, unit Cendana Parc North dan unit Cendana Icon Premier, pada triwulan I 2023.

Pada bagian lain, John secara eksplisit mengungkapkan tekad Lippo Group membangun infrastruktur kesehatan di Tanah Air melalui Siloam Hospitals Group (Siloam).

Dengan 41 rumah sakit di 23 kota di seluruh Indonesia yang merupakan jaringan rumah sakit swasta terbesar di Tanah Air yang didukung tim medis terdiri atas 2.700 dokter umum dan dokter spesialis, 10.000 orang perawat, dan staf pendukung yang melayani sedikitnya dua juta pasien setiap tahunnya.

"Ini adalah bagian dari inovasi dan langkah strategis Lippo Group untuk berkontribusi bagi pembangunan ekonomi nasional," ujarnya.

Baca juga: John Riady sebut Indonesia berpotensi ekspor karbon

Baca juga: LPKR tempatkan ESG sebagai inti misi dan proposisi nilai perusahaan

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023